Part 11 (revisi)

46.3K 4.2K 34
                                    

Hari ini menjadi hari yang penuh beban bagi Hanum. Bagaimana tidak ?

Hari ini dia harus bertemu dengan dosen istimewa.

Siapa lagi kalau bukan Bapak Dosen Bayu Adjie Wicaksono, S.E., M.B.A., Ph.D.

Karena kedatangannya pada hari Sabtu malam lalu, membuat Hanum menjadi serba salah. Dia benar-benar tidak menyangka kalau dosennya itu memiliki niat untuk melamarnya. Berarti apa yang Dania katakan itu benar atau karena dia yang memang kurang peka? Ajakan diskusi tentang pernikahan selama ini jangan-jangan memang sengaja?

Nggak tahulah...malah tambah pusing.

Apalagi statusnya sekarang yang harus tetap menjadi PJnya menambah beban tersendiri. Ini juga yang membuat pertanyaan di kepalanya. Dia baru menyadari setelah melihat temannya yang juga PJ mata kuliah Pak Bayu tidak sesibuk dia yang kerap wira wiri ke ruangannya. Hanum jadi teringat percakapannya dengan Irfan, yang juga jadi PJ mata kuliah yang lain yang Pak Bayu ampu.

" Fan, kamu capek nggak sih jadi PJ mata kuliah Pak Bayu?"

" Nggak, biasa aja menurutku"

Hanum merasa heran. Kok bisa. Apa aku saja yang terlalu melebih-lebihkan ya.

" Emangnya kamu nggak sering gitu dikasih kerjaan dan disuruh ke ruangannya?"

Hanum bertanya lagi ke Irfan untuk memastikan kebenarannya.

" Nggak, biasanya kalau ada perlu, Pak Bayu wa atau telepon aja"

"Emmm...iya ya..."

" Kenapa emangnya Num? Eh iya, kayaknya kamu sering banget dipanggil Pak Bayu di ruangannya. Ada tugas atau apa gitu?" Tiba-tiba Irfan bertanya padanya.

" Ehm...nggak juga sih Fan. Paling disuruh ambil materi atau membuat pembagian kelompok untuk presentasi"

Sebenarnya diajak diskusi panjang lebar, tapi kalau disampaikan ke Irfan malah jadi salah paham. Apalagi menurut Hanum juga biasa saja.

" Eh...jangan-jangan Pak Bayu modus kali sama kamu Num. Beliau kan belum nikah tuh ha..ha..ha.." Irfan tertawa.

" Heh..nggak juga kali Fan? Mana mau Pak Bayu sama aku, terlintas juga nggak. Liat saja background pendidikan beliau saja S3 paling nggak istrinya juga dosen ya S2 lah" Panjang lebar Hanum sampaikan ke Irfan, walaupun hatinya sebenarnya agak khawatir juga dengan yang dikatakan Irfan.

" Ye...berarti kamu ngarep ya Num? hahaha" Irfan tambah tertawanya.

" Enak aja. Nggak ya" Jawab Hanum cepat.

" Tapi kan gak tau juga tuh Num, namanya orang suka ya nggak liat-liat" Irfan masih saja menimpali.

" Udahlah gak usah dibahas, ngobrolin yang lain saja" Putus Hanum mengakhiri pembicaraanku dengan Irfan.

Dan ternyata apa yang dikatakan Irfan benar. Hari sabtu kemarin Pak Bayu ke rumahnya untuk mengajaknya taaruf.

" Hehhh...ngelamun aja" Hanum terkaget ketika Dania menepuk bahuku.

" Kamu kenapa? dari tadi aku perhatiin melamun terus? "

" Nggak ada apa-apa kok Dan?"

" Nggak ada apa-apa kok dari tadi melamun. Jangan-jangan kamu habis dilamar ya?"

Deg...Apa Dania tahu ya? Tapi perasaan aku nggak cerita ke siapa-siapa tentang kedatangan Pak Bayu hari sabtu kemarin.

" Hehh...malah bengong lagi. Aku bercanda kali. Kalau beneran juga nggak apa-apa sih. Tapi tega bener kamu kalau beneran dilamar dan nggak cerita ke aku"

Cinta Sang Dosen ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang