S E P U L U H

6.4K 181 2
                                    

CATT: SEBELUM BACA ADA BAIKNYA KALIAN VOTE DULU. DAN SAMBIL MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN. KALAU ENGGA AUTHOR SUMPAHIN MATANYA BINTILAN SEUMUR HIDUP KARNA UDA NGINTIP KARYA ORANG :-)

.
.
.

Kaki jenjangnya mulai menelusuri trotoar, beberapa orang mulai melirik kepadanya, bahkan ada yang secara terang-terangan menatap ke arahnya.

Namanya Selena, gadis cantik yang tumbuh di negeri singa. Tetapi asli anak Nusantara. Kulit kuning langsat, hidung mancung dan rambut pirang keemasan, dan bola mata campurannya tentunya adalah hal yang membuatnya banyak diminati.

"Aku tidak pernah menyangka, kota ini akan berubah secepat ini. Sepertinya dua tahun lalu aku masih sering makan di restoran itu, tapi sekarang sudah menjadi taman"

Matanya kembali menjelajahi tempat saatnya berdiri,"Dan itu juga, seingatku, di sana ada Minimart sekarang sudah menjadi Restoran. Senang sekali akhirnya bisa kembali ke tempat ini!"

"Dan itu juga harusnya di situ ad--

Brak!

"Auuu!"

Tubuhnya terdorong hingga jatuh hingga terduduk di trotoar. Bokong nya dapat merasakan tubrukan dengan trotoar.

"Hei!"

Tidak menyangka di menit pertama kembali ke ibu kota dis mendapat sial seperti ini. Sepertinya dia di tabrak oleh seseorang.

Benar saja. Saat menatap ke atas, tubuh pria keriting menutupi matahari yang akan menyilaukan wajahnya.

Pria itu melihat Selena sekilas. Seolah hanya mampu menatapnya tanpa berniat membantu. Membuat spontan emosi Selena naik saat itu juga.

"Sorry" Cicitnya lalu berlalu.

Dari raut wajahnya. Semua orang yang melihatnya akan mampu menyimpulkan kalau kondisi pria itu tidak sedang baik-baik saja.

Tubuhnya tampak pucat, ditambah dengan mata yang sedikit merah menyiratkan kesedihan mendalam. Seperti baru saja menangis dan sekarang Sedang menahan air mata yang akan kembali turun, itulah yang Selena dapat tangkap.

Selena segera berdiri sembari menepuk-nepuk bokongnya, sedikit meringis akibat rasa kram di bagian tersebut.

"Untung saja jatuh di sini, tidak bisa dibayangkan kalau terjatuh disebelahnya maka sudah di pastikan masuk dalam selokan"

Diraihnya tasnya lalu berlalu dari tempatnya terjatuh.

Drrt...drrrttt....drrtt

Segera senyumnya langsung terbit saat itu juga. Senang sekali rasanya akhirnya tidak hanya bisa berjumpa secara virtual dengan pria itu.

"Halo Kak"

"Kamu di mana? Sudah sampai? Perlu aku menjemput mu di bandara?"

Gadis itu menggeleng, "Tenang saja Kak. Aku sudah di seberang kantormu sekarang. Tidak perlu repot"

"Tidak kerumah sakit terlebih dahulu?"

"Tidak, melihat dia sudah terlalu sering. Aku hanya merindukanmu, sekalian menagih janjimu untuk menikahiku" tegasnya membuat kenangan nya bersama pria itu kembali terulang.

Terdengar suara tawa di seberang telepon, "Segera, aku akan mengurusnya" jawab pria itu masih diakhiri tawa.

"Aku menanti kan janjimu secepatnya Kak Evans!"

Di lain sisi, pria itu menatap paper bag yang menjadi tempat, sebuah kotak berisi coklat dan buket bunga mawar favorit wanita itu. Dia sudah menyiapkan nya sejak wanita itu berkata akan kembali ke Indonesia. Yah tepatnya dua minggu yang lalu.

Mate From Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang