S E M B I L A N

5.6K 197 5
                                    

CATT: SEBELUM BACA ADA BAIKNYA KALIAN VOTE DULU. DAN SAMBIL MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN. KALAU ENGGA AUTHOR SUMPAHIN MATANYA BINTILAN SEUMUR HIDUP KARNA UDA NGINTIP KARYA ORANG :-)

.
.
.

Ting nong!

Tidak ada jawaban. Membuat Zwetta menyergit heran.

Ceklek

Pintu apartemen sebelah terbuka, dan menampilkan Cici dan Gina.

"Nona Zwetta?"

Zwetta tersenyum, "Apakah keduanya masih belum bangun di jam seperti ini?"

Keduanya menggeleng, "Biasanya tuan akan bangun sekitar tiga puluh menit lagi. Sedangkan tuan muda, pastinya sudah bangun"

Cici membukakan pintu dan mempersilahkan Zwetta dan Gina masuk.

Zwetta melirik tempat itu, melihat apakah kedua pria itu benar belum bangun.

"Cici dan Gina, kalian sudah datang. Aku kira aku akan menunggu lebih lam-- Eh Aunty dokter!"

"Selamat pagi tampan,"

"Selamat pagi,"

"Mari kita cek apakah suhu tubuh mu memperbolehkan kamu sekolah hari ini?"

Dengan tenang Enzo membiarkan Zwetta mengecek suhu tubuhnya, "Lihat, termometer ini mengatakan suhumu 36,1"

"Apa artinya itu Aunty dokter?"

"Artinya kamu boleh sekolah, kamu tau jika suhu tubuh normal manusia itu 36 sampai 37. Jadi bisa di bilang kamu sudah pulih, mungkin kita hanya tinggal membasmi influenza mu"

Enzo mengayunkan tangannya, "Yes!"

"Ayo bersiap, kamu harus ke sekolah kan?"

Enzo mengangguk, "Aunty dokter mau menyiapkan aku ke sekolah?"

"Jika Enzo tidak keberatan"

"Enzo sangat berterima kasih"

"Mari bersiap tampan!"

Tangan kecil itu entah mengapa sangat nyaman saat berada di genggaman Zwetta.

"Biar Aunty dokter tebak, ini pasti sikat gigi Enzo"

Pria kecil itu mengangguk, "Aku beri seratus untuk Aunty dokter!"

Zwetta membersihkan sikat gigi biru dengan mobil mainan yang menempel pada ujung sikat gigi. Lalu mengenakan pasta gigi di atasnya.

"Katakan Iiiii!"

"Iiiiiiii!"

Zwetta tersenyum, ini adalah saat-saat yang tidak akan pernah dia lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zwetta tersenyum, ini adalah saat-saat yang tidak akan pernah dia lupakan. Kebahagiaan yang tampak jelas saat Seorang anak balita merasa dia di perhatikan.

Mate From Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang