CATT: SEBELUM BACA ADA BAIKNYA KALIAN VOTE DULU. DAN SAMBIL MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN. KALAU ENGGA AUTHOR SUMPAHIN MATANYA BINTILAN SEUMUR HIDUP KARNA UDA NGINTIP KARYA ORANG :-)
.
.
."Disini, Tuan Evans menggendong Nona Zwetta dari arah depan. Posisi kedua tangan mengangkat ke atas dari pinggang hingga bokong. Sedangkan Nona Zwetta mengalungkan tangan ke leher Tuan Evans dan kedua kaki memeluk tubuh Tuan Evans. Miringkan kepala seolah kalian sedang berciuman. Jangan berpindah tempat supaya tepat di tengah cincin"
Raut wajah Zwetta kelihatan jelas tidak suka. Ini sangat intim, dia sama sekali tidak rela tubuhnya di gendong apalagi hingga mengenai bagian bokong nya.
"Apa nggak ada pose lain? Ini terlalu intim" keluh Zwetta.
Zwetta dapat membayangkan jelas, pose itu mereka berciuman tetapi dengan Evans menggendong Zwetta.
"Kita sudah diingatkan untuk bisa bekerja sama Zwetta" bisik Evans.
"Baiklah, kita cari walau itu akan memakan waktu. Walau kita sebenarnya membutuhkan cahaya matahari yang seperti ini"
Zwetta menutup matanya erat,"Baiklah-baiklah, kita lakukan"
Setelah setuju, Zwetta mulai mengalungkan tangannya pada leher Evans, "Pegang bagian pinggang saja, jangan ke arah belakang!" tegas Zwetta benar-benar tidak ingin asetnya tersentuh oleh Evans.
Evans mengangguk, mulai mengangkat Zwetta ke atas berpegang pada bagian pinggang,"Jepit tubuh ku menggunakan kedua kakimu,"
Zwetta menggeleng,"Ta-tapi, bagaimana kalau hanya saling menatap saja?"
Fotografer menatap Evans, dan pria itu mengangguk pertanda setuju,"Baiklah, siap berpose"
Evans sudah menggendong tubuh Zwetta, Zwetta mengangkat kakinya. Dan menatap dalam mata sayu Evans,"Aku berharap, kamu nggak mengeluh keberatan selesai foto"
Tepat saat Zwetta sibuk berbicara, tanpa disengaja perlahan tangan Evans menurun, tepat di atas bokong wanita itu. Perlahan sekali hingga wanita itu tidak menyadari nya.
"Siap? Satu, dua, tiga"
Cekrek
Zwetta menatap Evans, wajah itu terukir sempurna. Tampan sekali, mata biru terang yang indah. Dan bulu tipis yang ada di janggut nya yang tampak baru saja di potong, membuatnya terlihat jauh lebih tampan. Jangan lupakan bibir tipis merah muda yang seolah menggoda Zwetta untuk mencicipinya.
'Haish, kenapa dia tampan sekali'
"Aku mulai keberatan, kamu bisa memandang wajahku setelah ku turun kan" jelas Evans sebelum akhirnya menurun kan tubuh Zwetta.
Zwetta melotot kaget, jantungnya bergemuruh jauh lebih cepat. Bukan apa-apa, saat ini dia gelagapan dan terasa gugup karena sudah terciduk.
"Ba-bagaimana? Bagus?" tanya Zwetta yang masih belum bisa menghilangkan kegugupannya, berjalan cepat menuju fotografer.
Fotografer mengangguk pasti,"Lebih bagus dari yang kemarin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate From Daddy (Completed)
Roman d'amour𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞𝐚𝐝𝐮𝐥𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝟐𝟏+ 𝐁𝐢𝐣𝐚𝐤𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐚! PRIVATE DI BEBERAPA PART, FOLLOW DULU SEBELUM BACA! Peringkat teratas : ~Rank #2 IN LOVE - 16 AGUSTUS 2022 ~Rank #3 IN ROMAN -14 AGUSTU...