Hai hai kembali!
Siapa yang baca cerita ini karena lihat vt di tiktok?
Atau ada reader lama disini?
Dari manapun kalian Author ucapin makasih banyak uda mau mampir!!!
SEBELUM BACA ADA BAIKNYA KALIAN VOTE DULU. DAN SAMBIL MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN.
Happy reading!
.
.
.Zwetta akhirnya sampai di apartemen ini. Rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya mulai hari ini dan seterusnya. Koper miliknya juga sudah ada disana, tinggal memasukkannya ke dalam Walk in closet.
Zwetta mengambil dua koper dan mendorongnya ke arah sudut. Badannya sudah sangat lelah sekarang, jadi dia pikir sebaiknya tidur dulu. Di tambah lagi dia masih punya dua hari jatah libur yang seharusnya dua minggu.
Mereka memang pada akhirnya memutuskan untuk tidak segera berbulan madu seperti anjuran keluarganya, Hubungan keluarga baru mereka belum terlalu dekat, untuk mencoba menambah anggota keluarga baru lagi apalagi Enzo masih perlu waktu untuk menerima Zwetta.
“Aunty dokter!” panggil Enzo. Suara kaki Enzo terdengar mendekat jadi Zwetta memutuskan berhenti di tempat.
Zwetta tersenyum tipis,“Ada apa Enzo?” tanya Zwetta, menyamaratakan tinggi mereka dan mengelus puncak kepala pria kecil itu dengan lembut.
Pria kecil itu menggeleng, meraih tangan Zwetta dan membawanya ke perut nya, Krurk...krrruurrkk Bunyi dan getaran itu tepat sekali keluar saat Zwetta memegang perut Enzo.
Seketika Zwetta terkekeh, “Kamu lapar yah?” tanya Zwetta. Enzo menganggukkan kepalanya. Zwetta kembali berdiri dan menggenggam tangan Enzo membawanya ke arah dapur.
Keningnya mengernyit saat dia membuka kulkas dan isinya kosong, hanya ada kopi instan dan juga beberapa buah sisa. Ini jarang sekali terjadi, Cici maupun Gina bertugas untuk mengisi kebutuhan rumah setahunya.
Zwetta menatap Enzo, dan menunjukkan kulkas yang kosong,“Kenapa Cici ataupun Gina nggak ngisi kulkas?” tanya nya pada pria kecil itu.
“Cici dan Gina udah kembali bekerja di rumah Oma sejak dua hari yang lalu. Sebelumnya juga mereka kerja disana Aunty,” jelas Enzo.
Zwetta menghela nafas,“Tunggu sebentar yah,” Zwetta berjalan ke kamar kemudian ia melihat Evans yang tidur dengan tenangnya, ingin sekali dia menendang tubuh itu dari tempat tidur dan bergantian tidur dengan nyaman disana.
Bisa-bisanya dia tidur, sedangkan aku harus menghadapi Enzo yang lapar. Nggak adil sekali.
“Aunty pesan online aja? Bahan masakannya nggak ada bagaimana bisa masak,” jelas Zwetta menawarkan.
Enzo menggeleng,“Kita belanja aja Aunty, Enzo mau masakan Aunty,” jawabnya dengan senyuman aneh yang tidak bisa Zwetta tebak.
Zwetta menarik nafasnya menenangkan diri. Usia Enzo yang masih terlalu kecil tentu masih belum mengerti bahwa aktivitas nya akhir-akhir ini begitu melelahkan nya.
Ingin sekali Zwetta memberikan Enzo pengertian, tapi mengingat rasa kesalnya pada papi pria kecil itu sepertinya keluar sebentar bukanlah ide yang buruk. Mungkin saja udara luar akan membuat moodnya kembali baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate From Daddy (Completed)
Romance𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞𝐚𝐝𝐮𝐥𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝟐𝟏+ 𝐁𝐢𝐣𝐚𝐤𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐚! PRIVATE DI BEBERAPA PART, FOLLOW DULU SEBELUM BACA! Peringkat teratas : ~Rank #2 IN LOVE - 16 AGUSTUS 2022 ~Rank #3 IN ROMAN -14 AGUSTU...