E M P A T P U L U H

3.8K 157 9
                                    

PLEASE KOMEN KALAU NEMUIN TYPO!

HAPPY READING!

.
.
.

Setelah selama dua bulan lamanya mereka menikah, ini kali pertama Zwetta di panggil ke sekolah karena ada laporan Enzo membuat masalah di sekolahnya. Rasanya aneh saat Enzo yang diyakininya baik dan tidak nakal bisa sampai mendapat telepon orang tua.

Dia sudah menanyai Evans tapi suara pria itu juga terdengar bingung di telepon. Karena katanya baru pertama kalinya juga Enzo mendapat panggilan orang tua. Evans sedang menghadiri rapat penting, jadi tidak bisa hadir ke sekolah Enzo. Dan Zwetta akhirnya kembali melayangkan surat cuti setengah hari.

Zwetta sampai di sekolah, dan berjalan menuju ke ruang konseling dan bimbingan,"Benar anda Nyonya Galaxy?" tanya sang guru saat Zwetta sampai di tempat.

Zwetta menganggukkan kepalanya. Dia melihat Enzo yang juga melihatnya dengan takut-takut menunduk di pojok ruang BK. Tangannya dia lebarkan, dan berjongkok menyamaratakan tinggi mereka supaya pria kecil itu masuk ke pelukannya. Dan benar saja, Enzo memang sedang butuh pelukan saat ini.

Enzo memeluk erat tubuhnya dan mulai menangis. Tubuhnya bergetar hebat, dan Isakannya tangisnya mampu membuat hati Zwetta nyeri. Keadaan Enzo saat ini jelas tidak bisa dia terima. Tangannya membelai punggung pria itu perlahan untuk menenangkan nya.

Matanya menatap sang guru yang seolah akan menjelaskan kejadian sebelumnya tapi tangan Zwetta lebih dulu memberi kode berhenti. Dia sudah mulai memahami Enzo dan dia tau jelas ucapan Enzo adalah hal pertama yang harus dia dengar karena menurutnya Enzo tidak mungkin berbohong.

"Jangan takut sayang, aunty bersamamu sekarang." gumam Zwetta.

Enzo menggelengkan kepalanya,"Aku yang salah Aunty, aku bertengkar dengan Luis" jelasnya di sela tangisnya.

Zwetta tersentak. Nama Luis tentu membuatnya terkejut, anak itu tentu tidak memiliki tenaga yang banyak untuk melawan anak sehat seperti Enzo.

Zwetta menghela nafas, dia harus menenangkan Enzo terlebih dahulu saat ini. Dia terus mengelus punggung pria itu sampai Enzo benar-benar berhenti menangis. Hanya tersisa sesenggukan kecil.

"Aunty udah boleh bicara dengan Enzo?" tanya Zwetta dengan nada lembut tanpa paksaan.

Enzo menganggukkan kepalanya. Zwetta menarik bahu pria kecil itu mendekat dan mengangkat dagu Enzo agar bertatapan dengannya. Zwetta terkejut, saat dia melihat Enzo. Dia baru menyadari jika leher kanan Enzo tertera bekas gigitan. Dan kedua tangan pria kecil itu juga terdapat bekas cakaran kecil.

"Ini sakit sayang?" tanya Zwetta mengelus bekas gigitan itu lembut. Enzo menganggukkan kepalanya.

"Biarkan kami berbicara dulu bu. Tapi saat ini saya perlu ke UKS, anak saya butuh antiseptik."

Sang guru seperti nya mengerti. Dan setelah itu mengantarkan Zwetta dan Enzo bersama-sama ke UKS. Zwetta mengambil anti septik dan secara perlahan memoles luka Enzo dengan senyawa kimia itu.

"Selesai, pasti nyeri yah?" tanya Zwetta. Enzo mengangguk kecil. Matanya masih terlihat berair dan terus menatap Zwetta.

Zwetta memeluknya sekali lagi dan mengecup perlahan puncak kepalanya,"Bisa jelas kan pada Aunty apa yang sudah terjadi?" tanya nya lembut kembali.

Enzo menganggukkan kepalanya lagi,"Kemarin ada tugas menceritakan cerita dongeng. Luis menceritakan cerita cinderella yang memiliki ibu tiri yang kejam. Saat istirahat dia terus menceritakan kalau ibu tiri itu kejam pada semua teman-teman dan memberitahu kalau Enzo punya ibu tiri."

Mate From Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang