D U A P U L U H D E L A P A N

3.2K 112 7
                                    

CATT : SEBELUM BACA ADA BAIKNYA KALIAN VOTE DULU. DAN SAMBIL MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN. KALAU ENGGA AUTHOR SUMPAHIN MATANYA BINTILAN SEUMUR HIDUP KARNA UDA NGINTIP KARYA ORANG :-)

.
.
.

Resepsi pernikahan tengah berlangsung beberapa tamu berdatangan dari pihak keluarga Zwetta maupun Evans. Beberapa rekan Zwetta juga turut hadir, namun tetap saja lebih dominan rekan suaminya. Tidak seperti acara pemberkatan, acara ini jauh lebih ramai.

Seorang wanita dengan balutan dress gold senada dengan Eliza akhirnya hadir setelah berbagai perundingan di kepalanya, dia datang bukan sebagai rekan kerja Evans maupun Zwetta. Dia datang sebagai salah satu keluarga pengantin pria, itu lah alasan dia memakai warna senada dengan setiap wanita dari keluarga Evans.

Sebenarnya ada rasa enggan untuk datang kemari, menghadiri acara pemberkatan saja dia enggan tapi setelah berunding dengan dirinya sendiri dia memilih hadir, mencoba bodo amat dengan semua kata yang dia dengar.

"Selena?" benar saja baru beberapa langkah dari pintu masuk seseorang sudah memanggilnya.

Selena terkesiap, membalikkan tubuh ke arah suara yang memanggilnya,"Kamu flower, right?"

Wanita itu mengangguk, dia memang sedikit berbeda dengan hidung yang lebih mancung dan dada yang lebih mengembang, tapi Selena jelas mengingat wajah itu.

Mana mungkin dia bisa lupa, wanita ini adalah salah satu orang yang dengan tidak tau malu secara terang-terangan mendekati Evans saat Selena sudah sah menjadi istri Evans.

" Ada apa?" tanya Selena menghindari basa-basi.

"Kamu makin cantik yah, makin hebat lagi. Kamu datang ke sini padahal sudah di khianati dua kali. Emang sih laki-laki brengsek ga akan puas sama satu perempuan tapi kan Evans uda dua kali menikah, masa Evans belum puas juga "

Selena terkekeh dan menggeleng,"Siapa yang di khianati? Lebih baik diam, karena kamu nggak tau apapun soal aku dan Evans. shut up!" tekan Selena masih dengan senyuman manis.

Wanita berdecak kesal,"Seharusnya sebagai mantan istri yang di khianati kamu marah. Bukan malah tetap berada di pihak nya, buka dong pikiran kamu. Tapi kenapa yah hidup dia adem terus, harusnya ada karma yang harus dia bayar. Kalau engga sakit keras minimal kecelakaan lah."

Selena berhenti tersenyum menatap tajam wanita itu, Flower sudah kelewat batas,"Sudah ku bilang lebih baik kau diam. Persetan dimana ini, aku benci seseorang yang memaki kak Evans di hadapan ku! Ah, bicara soal karma. Aku rasa kau membutuhkan nya sialan," geramnya sedikit berbisik dan mendekat lalu menginjak kaki wanita itu dengan sengaja menggunakan heels mahal yang dia kenakan.

Spontan wanita itu terbelalak kaget bersamaan dengan suara teriakan yang mampu membuat mereka menjadi pusat perhatian, Selena tetap diam di tempat. Mempertahankan posisi yang sama.

Entah datang dari mana seorang pria datang dengan cepat menarik kasar tangan Selena yang membuat wanita itu kehilangan keseimbangan dan oleng, tapi pria itu menangkap tubuhnya sehingga Selena bertumpu pada lengannya.

Mata keduanya bertemu, dan seakan sudah sadar Selena melepaskan diri dari pria itu. Yah dia jelas mengenalnya, dia adalah Hotman. Salah satu pria yang memang cukup akrab dengannya beberapa hari terakhir.

"Ah maafkan dok-Selena, dia mungkin nggak sengaja memijak gaun kau. Tapi jangan lah kek gitu teriakan kau, dramatis kali,"ucap Hotman.

Tentunya bukan meminta maaf tujuan nya, dia hanya ingin menutupi kronologi yang sebenarnya ke setiap pasang mata yang mengarah pada wanita yang berteriak itu.

Wanita itu spontan terbelalak, dan menggeleng,"Dia menginjak ka--"

"Gaun, benarkan aku baru aja bilang tadi. Selena ayo minta maaf, kau uda memijak gaun mahalnya " pinta Hotman masih dengan logat yang sama.

Mate From Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang