PLEASE KOMEN KALAU NEMUIN TYPO!
HAPPY READING!
.
.
.Hari terus berganti dan sekarang keadaan Luis berangsur membaik. Dia tidak lagi berada di UGD melainkan sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Setelah menyelesaikan semua pemeriksaan ternyata Luis mengalami serangan jantung.
Pria kecil itu memang sudah memiliki kelainan jantung bawaan sejak lahir. Tapi akhir-akhir ini penyakitnya seolah memunculkan diri, di ketahui dari tanda-tanda yang ternyata dia sering pingsan, sesak napas hingga nyeri di dada.
“Dokter Zwetta bekal apa hari ini?” tanya Bian dengan senyuman serta kedipan mata. Dia jelas paham kemana arah bicara pria itu.
Zwetta tertawa, perawat pria itu ketagihan dengan masakannya sekarang. Ini sudah kali keempat, Bian makan bekal Zwetta, akhirnya Zwetta memperbanyak porsi bekal makan siangnya selalu dan membawa dua pasang sendok setiap hari, mengingat mereka masih akan tetap berkerja di UGD bersama sampai akhir pekan.
“Ayam Teriyaki dengan Sayur Rebus, saya uda bawa agak banyakan,” jawab Zwetta. Dia senang jika masakannya di sukai oleh orang lain.
“Kayaknya enak, tapi saya harus cek infus pasien dulu. Sebentar yah dok,” pamitnya. Zwetta mengangguk dan membuka bekal yang dia bawa.
Hah? Bukannya tadi aku bawa banyak? Senyumannya pudar saat dia lihat porsi bekalnya yang hanya cukup untuk satu orang. Padahal seingatnya dia sudah membuat porsinya sedikit berlebih.
Ting! notifikasi pesan masuk.
Papi Enzo
Nggak ada alasan untuk berbagi bekal lagi, aku menukar bekal kita. Pesanan online akan segera sampai, katakan pada teman pria mu itu kalau nggak sanggup beli makan siang, maka aku yang akan mengirimkannya setiap hari, tapi jangan meminta makan bersama mu lagi.
Pesan dari Evans masuk, Zwetta mengerti sekarang, kebingungan nya terjawab. Ternyata pria itu tau jika akhir-akhir ini Bian meminta makan siangnya dan sepertinya Evans merasa terganggu.
Kamu cemburu?
Tanya Zwetta sebagai balasan pesan dengan senyuman geli.
Papi Enzo
Enzo nggak akan suka kalau Aunty dokternya kekurangan makan siang.
Seketika tawa yang sudah ia coba tahan, dia lepaskan, sembari menutup mulutnya menahan suara agar tidak menganggu kenyamanan pasien UGD.
“Kenapa dok?” tanya Bian yang baru saja masuk kembali ke ruang dokter di UGD. Zwetta dengan cepat menggeleng tapi tetap mencoba menahan tawanya. Kenapa pria itu selalu melibatkan Enzo jika dia yang merasa terganggu.
“Bian, ada paket atas nama kamu nih.” ucap salah satu suster dan berjalan mendekat ke arah mereka.
Bian mengernyit bingung,“Paket? Saya nggak mesan apapun. Memang atas nama saya nih?” tanya Bian kembali.
Suster itu menganggukkan kepalanya, “Cek aja kalau kamu nggak percaya”
“Terima aja Bi, dari fans kamu kali. Lihat isinya dulu,” jawab Zwetta sembari tersenyum.
Pria itu akhirnya mengambilnya yang ternyata satu box makan siang yang berasal dari salah satu restoran. Di dalam box ada secara kertas dan yang tertulis membuat Bian refleks memicingkan matanya menatap Zwetta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate From Daddy (Completed)
Romance𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞𝐚𝐝𝐮𝐥𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝟐𝟏+ 𝐁𝐢𝐣𝐚𝐤𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐝𝐚! PRIVATE DI BEBERAPA PART, FOLLOW DULU SEBELUM BACA! Peringkat teratas : ~Rank #2 IN LOVE - 16 AGUSTUS 2022 ~Rank #3 IN ROMAN -14 AGUSTU...