T I G A

9.7K 266 4
                                    

CATT: SEBELUM BACA ADA BAIKNYA KALIAN VOTE DULU. DAN SAMBIL MEMBACA JANGAN LUPA KOMEN.

Komen kalau nemuin TYPO!

Happy Reading!
.
.
.

ZWETTA berlari kecil saat melihat orang yang dia cari sudah ketemu. Dipeluknya tubuh sedikit berisi itu sangat erat, "Kriboooo.... Gua kangen banget sama lo! "

"Apa pulanya kau ini, orang baru sampe pun uda kau siksa. Kangen? Kau pikir aku Engga?"

Zwetta terkekeh kecil. Pria itu pasti mampu menenangkan moodnya. Itulah yang Zwetta pikirkan sejak tadi. Hingga dia memilih untuk memanggil pria itu untuk sekedar melepas kerinduan.

"Gimana hubungan lu ama si cantik? Aman?"

"Aman. Kau kira apa sampai bisa ga aman. Yang ada aku yang nanya kau kek mana sama si Raffi aman atau engga? Yah aku taulah gosip kau di jodohkan kan uda tersebar kemana-mana"

Zwetta memeluk pria itu kembali. Pria itu bernama Hotman Gilelung Sitohang itu hanya bisa pasrah. "Hot gua harus gimana lagi? Lu uda tau masalah gua kan, semalam juga gua uda ceritain semuanya sama lu versi lengkapnya. Gua bingung Hot"

"Yah cem manalah yah. Kek gini lah, kau kan uda di jodohkan kan, kek manalah cara bilangnya yah. Bukan maksud membela orang tuamu tapi kan, kita juga ga mungkin melawan. Aku pun lebih setujunya kalau kau di jodohkan sebenarnya, karna sama si Raffi sering juganya kau dinangiskan"

"Iya lo bener. Yang terakhir juga bener. Tapi kan bukan berarti cowo pilihan nyokap gua bisa lebih bahagiain gua. Bisa aja kan dia malah lebih ahli buat gua nangis. Lo aja yang ga tau, tadi gua ketemu sama dia. Yah ganteng sih tapi sombong, trus pemaksa pula"

"Helleh. Manalah bisa kau menilai orang dari situ aja. Kau kira kalau kau berpikir dia kek gitu, itulah yang sejujurnya? Mana ada, siapa tau emang itu covernya. Tapi kan isinya kita ga pernah tau. Do-dondd cutge buk bi the cover"

"Hahaha.... dont judge book by its cover"

"Hah... Itu dia maksudku. Kau pun menilai dari awal jumpa. Kau kira kau dukun, manalah bisa ahk"

"Iyaaa juga sih. Tapi kan-ehh kenapa lo jadi bela dia sih kribo... Gua kan cintanya ama Si Raffi"

"Hah.. Itu dia lagi yang ku mau omongi tadi. Tapi sempat lupa aku persekian detik. Kau kan uda pacaran lah sama si Raffi. Tapi kan kalian juga tiap hari bertengkar terus terus. Mana ada lah cinta kayak gitu. Udalah, kalau menurutku terima aja lah "

"Yaudah yuk nikahin gua aja Kriboo. Gua mau deh jadi yang kedua antara lu ama si cantik. Lu mau kan"

"Idih Ogah. Kau kira aku ga setia. Kek gini-kek gini pun muka ku. Aku ga mau mendua yah. Atau ginilah kau coba move on dari dia waktu kalian uda nikah nanti. Trus kalau uda bisa, jujur lah kau sama dia"

"Ish Tuhan jahat kali aku yah. Ish jangan lah tahe kau ikutin. Ikut pula nanti aku berdosa karna aku yang nyarankan"

Zwetta tertawa kencang. Tidak peduli bahkan beberapa orang sudah terang-terangan melihat ke arah mereka. Dia malah sampai memegang perutnya erat karna bersama kribo benar-benar mampu menaikkan moodnya.

"Ish Ketawa mu itu apa. Ish ga malu kau, iyalah karna cantik itu kaukan. Ehe tahe ga malu lah kau. Aku yang uda hitam, jelek kribo--"

"Hidup lagi"

"Diteruskan anak kurang ajar ini pulalah, tapi senang loh aku kalau lihat kau ketawa kek gini. Keknya berguna aku jadi temanmu"

Zwetta terkekeh, perlahan menghentikan tawanya, "Hanya samamu ajanya aku cocok berteman kribo, bayangkan aja uda ku cari sampai belahan bumi hanya kribo kau lah yang terlihat. Ehh woii bahasamu jadi ngikut!"

Mate From Daddy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang