Prolog

13.7K 1.4K 79
                                    

Suasana di ruang kelas saat ini benar-benar memprihatinkan. Di saat dosen sedang menyampaikan materi, ada mahasiswa yang diam-diam bermain ponsel, mencuri-curi waktu untuk tidur, dan banyak yang asik berdiskusi sendiri dengan temannya.

Hanya ada beberapa mahasiswa yang setia mendengarkan penjelasan dosen, Avada Adken Kedavra salah satunya. Tidak seperti kebanyakan temannya yang masuk jurusan Sejarah karena terlempar dari pilihan pertama mereka saat pemilihan jurusan yang diminati dulu, Adken memang menyukai pelajaran sejarah sejak ia kecil.

Menurutnya belajar sejarah adalah suatu keasikan tersendiri, karena dia bisa merasakan masuk kedalam cerita-cerita itu. Menurutnya menghafal nama-nama, tempat, serta tanggal bersejarah lebih seru dibandingkan menghitung dengan rumus trigonometri. Atau mengingat si cantik Aurelia Aurita yang ternyata adalah ubur-ubur.

Atau saat ia dikagetkan dengan berita 'Heboh Negara Arab Karena Sexy Ratunya', Adken sempat merutuki siapa orang tidak bertanggung jawab yang berani membuat berita hoax seperti itu. Yang ternyata baru Adken ketahui kalau itu adalah plesetan dari golongan gas mulia pada tabel periodik, (He)lium, (Ne)on, (Ar)gon, (Kr)ipton, (Xe)non, (R)ado(n). Katanya sih agar gampang menghafalnya, tapi menurut Adken itu terlalu dipaksakan.

Adken bukan Aristoteles si filsuf Yunani yang terkenal dengan, 'Apapun pelajarannya, pasti Aristoteles si pencetus teorinya.' Karena terlalu pintarnya dia disegala bidang, dan terlalu banyaknya teori yang diciptakannya. Sehingga namanya selalu terpampang disetiap buku pelajaran, baik jurusan sains maupun sosial.

"Baiklah, hari ini adalah pertemuan terakhir kita di semester ini, karena minggu depan kalian sudah ujian akhir semester. Dan semoga yang tesisnya tepat waktu bisa bertemu saya kembali sebagai dosen pembimbing. Namun sebelum itu, adakah yang ingin bertanya sebelum saya akhiri sampai disini?"

Ah Adken hampir lupa kalau hari ini adalah hari terakhir ia belajar disemester ini, ia pasti akan merindukan Pak Purnomo Mujoyoto, dosen favoritenya yang sedang berdiri didepan kelas sekarang ini. Pak Purnomo adalah dosen Sejarah Indonesia, ia sosok dosen yang baik, kritis, dan tidak pelit nilai.

Walaupun banyak yang bosan saat ia sedang mengajar, dikarenakan metode mengajarnya yang jujur saja bikin ngantuk, tapi tidak dipungkiri bahwa Pak Purnomo merupakan dosen favorite hampir seluruh mahasiswa Sejarah di Universitas ini. Semoga disemester depan Adken masih diberi kesempatan agar Pak Purnomo menjadi dosen pembimbing tesisnya.

Selang beberapa menit dari pertanyaan Pak Purnomo, dan dikarenakan tidak ada satupun mahasiswa yang ingin bertanya, oh atau sebenarnya ada tapi mereka malu? Lebih tepatnya tidak tau apa yang mau ditanyakan karena mereka tidak menyimak dengan benar penjelasan Pak Purnomo sepanjang sesi. Maka Adken memutuskan untuk bertanya.

"Ya, Adken mau bertanya apa?"

Tidak heran jika pak Purnomo mengetahui namanya, karena Adken termasuk salah satu mahasiswa yang aktif bertanya di kelasnya, Adken juga selalu mendapatkan nilai yang bagus di mata kuliah yang dipegang pak Purnomo.

"Pak, bisa tolong ceritakan tentang Legenda Patung Jayashree? Karena di buku panduan hanya terdapat sejarahnya, tidak menyertakan legendanya yang banyak dibicarakan masyarakat."

Setelah Adken bertanya, terbitlah senyum di wajah tua Pak Purnomo, beliau kelihatannya sangat antusias dengan pertanyaan yang dilontarkan salah satu mahasiswanya itu. Melihat wajah antusias Pak Purnomo, para mahasiswa yang awalnya mengantuk jadi ikut antusias untuk mendengarkan Pak Purnomo mendongeng. Rupanya senyum cerah diwajah Pak Purnomo dapat menular hampir ke semua orang yang melihatnya.

"Jadi begini ..." Pak Purnomo memulai ceritanya.

🌵⚘🌵

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang