XXIII - Sakit

1.8K 365 7
                                    

Adken berhasil menjalankan pra-sidang 1 tugas akhirnya dengan lancar. Hal ini tentunya berkat dukungan dari keluarganya dan tentunya kekasih hatinya, Gantari Arutala. Walaupun mereka tidak bisa mengunjungi Adken di Surabaya, terutama abangnya dan kakak iparnya yang sedang berada di Maldives dalam rangka bulan madu.

Adken memperhatikan laporan tugas akhirnya. Banyak sekali fakta-fakta terkuak tentang Legenda Patung Jayashree. Adken sebenarnya ingin menunjukkan fakta-fakta itu guna membuat gebrakan baru untuk tugas akhirnya, namun kurangnya bukti membuat Adken sulit untuk melakukan hal itu.

Adken harus mencari tahu setidaknya satu saja bukti untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu, namun bagaimana caranya? Jika ia mengatakan kekasihnya adalah jelmaan dari patung yang dikutuk selama ini, dan teman barunya, Dito dari jurusan DKV hanyalah inang bagi Balan, jin Sakarabu yang sudah lama menghilang dan tidak terdengar lagi kabarnya, apakah orang-orang akan percaya?

Jika ia membawa buku diary Sakarabu dan menunjukkannya secara terang-terangan apakah orang-orang akan percaya? Oke, Adken tidak membutuhkan semua orang Indonesia, bahkan orang di dunia ini percaya fakta sesungguhnya Legenda Patung Jayashree yang ia dapatkan, tapi minimal apakah dosen pengujinya saat sidang nanti percaya?

Apakah mereka tidak akan menuduh Adken membual? Dan lebih parahnya lagi, Adken bisa saja dituduh depresi dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa atau bahkan dipenjarakan karena sudah lancang mengubah fakta sejarah tanpa bukti yang kuat. Jujur, ini sangat sulit bagi Adken, tapi kalau ia hanya mengikuti alur yang sudah disediakan, tidak ada yang spesial dari laporan tugas akhirnya.

Dan mau sampai kapan dunia dibohongi oleh sebuah pengakuan yang ternyata tidak sesuai kenyataannya? Apakah Adken harus membiarkannya? Bahkan buku diary Sakarabu nampaknya masih menyimpan rahasia-rahasia lain yang pastinya tidak diketahui oleh orang-orang. Adken tidak sabar untuk mengetahui apa saja rahasia itu.

Rasanya Adken membutuhkan Gantari untuk menenangkan perasaanya, karena hanya Gantari yang bisa membuatnya melupakan sejenak tentang masalah-masalahnya, Gantari adalah obat terbaik untuk Adken. Jika keluarga dan kekasihnya tidak bisa mengunjunginya di Surabaya, bukan berarti Adken tidak bisa mengunjungi mereka ke Bandung bukan?

🌵⚘🌵

Adken tidak main-main, ia langsung merealisasikan keinginannya untuk ke Bandung menemui Gantari. Sesampainya Adken disana, ia langsung disuguhkan wajah-wajah terkejut orang yang dikasihinya. Kebiasaan buruk Adken yang tidak pernah mengabari dulu jika ia akan pulang. Pagi hari bisa saja ia berada di Surabaya, malam harinya tahu-tahu saja ia sudah berada di Bandung, itu bukan hal yang aneh.

Setelah mengobrol sebentar dengan orang tuanya, Adken langsung menghampiri Gantari yang sedang menyiapkan makan malam di meja makan. Adken yang melihat kekasihnya sedang fokus menata piring, memeluk kekasihnya itu dari belakang dan mencium pipinya dari samping.

Gantari yang mendapat perlakuan manis Adken secara tiba-tiba, terkejut dan memukul tangan Adken yang melingkar dipinggangnya.

"Mas Ken mengagetkan Tari saja toh," ujar Gantari sebal.

"Maaf sayang, saya sangat merindukan kamu," ujar Adken dengan suara serak.

"Loh Mas Ken suaranya kenapa begitu? Mas sakit?" tanya Gantari seraya membalikkan tubuhnya dan menempelkan tangannya di kening dan leher Adken guna mengecek kondisi kekasihnya itu.

Rupanya Adken benar-benar sakit, suhu tubuhnya panas, bibirnya pucat, dan pipinya memerah. Ya ampun Mas Ken-nya ini benar-benar, sudah tahu sakit masih saja pulang ke Bandung. Eh tapi, ada baiknya juga ya, kalau Mas Ken sakit sendirian di Surabaya siapa yang akan merawatnya? Gantari tidak yakin anak Gankbut bisa merawat Mas Ken-nya dengan Benar.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang