XXXVII - Butterfly Effect

1.7K 357 4
                                    

Adken menjalani harinya dengan penuh kehampaan. Jujur hatinya sangat sakit, selama 3 bulan ini ia sudah terbiasa dengan kehadiran Gantari. Mendengar celotehannya yang lucu, melihat segala tingkah absurdnya, kehangatan yang diberikan Gantari untuknya itu bagai candu rileksasi bagi Adken yang penat dalam menjalankan hari-harinya.

Adken mengalami demam Butterfly Effect, akibat rentetan kejadian yang menimpanya akhir-akhir ini. Di mana ia dibuat ketergantungan terhadap kehadiran Gantari di hidupnya. Lalu sampai ke tahap ia mengetahui segala pristiwa masa lalunya dengan Gantari yang mengakibatkan berakhirnya hubungan mereka. Perubahan kecil hanya dalam beberapa waktu ini, dapat mengakibatkan perbedaan besar dalam hidupnya di kemudian hari.

Saat sedang menonton berita di televisi, tiba-tiba pintu kamar kost Adken diketuk dari luar. Adken yang mendengarnya langsung membukakan pintu bagi tamu yang datang berkunjung. Ternyata tamu itu adalah Dito. Bagus, rupanya ia berinisiatif untuk datang srndiri tanpa Adken minta. Sadar diri juga rupanya dia, karena memang ada yang perlu mereka bahas.

Adken mempersilahkan Dito untuk duduk terlebih dahulu, lalu memulai pembicaraan mereka. "Kamu sudah tahu semua kan? Lalu untuk apa kamu mempertemukan saya dengan Gantari? Kamu tahu masa lalu kami tidak baik, bukan? Lalu mengapa kamu mengupayakan agar saya melepaskan Gantari dari kutukan itu?" tanya Adken.

"Aku tahu Ken, ini memang akan menyakitkan di antara kalian berdua. Memiliki masa lalu yang tidak baik dengan orang yang sangat kita cintai, memang bukan hal yang bagus. Namun aku melakukan ini semua bukan tanpa alasan. Gantari itu adalah cinta abadimu, begitu sumpahmu dulu sebelum kamu meninggal.

Kamu sadar mengapa selama ini kamu tidak pernah pacaran? Kamu sadar mengapa selama ini kamu tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, termasuk Arbei yang notabennya merupakan sahabatmu dari kecil? Itu bukan berarti kamu mati rasa. Tapi memang ada doa seseorang yang begitu.

Gantari selalu berdoa agar dipertemukan dengan orang yang tulus mencintainya, yang mampu membebaskannya dari kutukan itu. Tuhan mendengarnya, Tuhan menjagamu, melindungi hatimu agar tidak tersesat ke lain hati. Dan puncaknya, kamu dipertemukan dengan dirinya. Bahkan kamu langsung jatuh cinta padanya, dalam pertemuan pertama kalian.

Aku sudah kasih tahu alasan aku mengupayakan kebebasan kanjeng putri, supaya jiwamu bebas dari ikatan dunia Ken. Kalau bukan sekarang, pun di kehidupan selanjutnya kamu akan tetap dihadapkan dengan pilihan ini. Lebih tepatnya kamu ndak bisa memilih garis takdirmu.

Berabad-abad aku tunggu kamu terlahir kembali, berabad-abad aku terjebak dalam ikatan benang merah tak kasat mata yang menghubungkan kita. Kamu pikir menunggu sesuatu yang tidak pasti itu menyenangkan? Sama sekali tidak.

Lantas mengapa kamu memilih untuk menyerah dan melepaskan? Kamu tahu kamu menyiksa dirimu sendiri dengan cara seperti ini kan? Mengapa kamu tidak memperjuangkan takdir kalian dan membuka lembaran baru?" ujar Dito.

"Dari dulu Gantari tidak mencintai saya, bahkan ia sendiri bilang rasa sukanya tidak sebanding dengan rasa bencinya terhadap saya. Kamu tahu sendiri seberapa keras usahanya untuk mengusir saya jauh dari hidupnya. Seberapa bencinya dia dengan saya karena telah membunuh ayahnya.

Bukankah jika saya memilih untuk tetap melanjutkan hubungan ini, tidak akan menyiksa dia kedepannya? Bukankah saya terlalu egois jika ingin mempertahankannya? Saya hanya ingin ia bebas dari jeratan keterpaksaan. Saya ingin ia menjalankan hidupnya bukan karena disuruh, bukan karena menjalankan perintah dari orang lain. Tapi jalani hidup dengan pilihan sendiri, kebebasan, dan ketenangan.

Biarlah saya yang terluka di sini asal dia bahagia. Karena pada sejatinya, saya hanyalah laki-laki yang memiliki keinginan yang kuat untuk pulih dari sakit dengan cepat. Maka berpisah dengan Gantari adalah keputusan yang berat namun tepat bagi saya," ujar Adken.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang