XVII - Menyelesaikan Masalah

2K 439 18
                                    

Adken melangkah keluar kamar guna memberitahukan Laskar dan Eris bahwa Gantari menginap disini malam ini. Sehingga Laskar dan Eris bisa pergi mencari hotel terdekat dari kost Adken. Adken akan menghubungi mereka kembali saat mereka akan dibutuhkan.

Setelah kepergian Laskar dan Eris, Adken kembali kedalam kamar, tidak lupa mengunci pintunya. Adken menghampiri Gantari yang sudah tertidur diranjang kamar kostnya. Namun hal yang membuat hati Adken teriris adalah Gantari tertidur dengan jejak air mata diwajah cantiknya.

Adken duduk ditepi ranjang dan menghapus jejak air mata di pipi tembam Gantari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adken duduk ditepi ranjang dan menghapus jejak air mata di pipi tembam Gantari. Adken memandangi wajah Gantari yang tertidur lelap karena terlalu lelah seharian ini. Lalu Adken kecup keningnya dengan penuh perasaan.

"Tidur yang nyenyak Gantari. Maafkan saya membuatmu menangis," ucap Adken dengan lirih.

🌵⚘🌵

Keesokan paginya, Gantari terbangun lebih dulu dari tidurnya. Iya menelusuri setiap sisi kamar kost Adken guna mencari keberadaan Adken. Gantari terkejut melihat Adken rupanya masih tertidur dengan posisi duduk dilantai, punggungnya bersandar disisi kanan kasur, dan kepalanya bertumpu ditepian kasur, sehingga posisi kepalanya mendongak keatas.

Gantari merasa bersalah melihat posisi tidur Adken yang tentunya sangat tidak nyaman seperti itu. Saat bangun, pasti Adken akan mendapati leher, pinggang, dan bokongnya sakit-dakit. Gantari hendak menjulurkan tangannya guna membangunkan Adken, namun sebelum hal itu terjadi Adken sudah terbangun terlebih dahulu.

Melihat Adken yang mulai mengerjabkan matanya, Gantari memulai aksi ngambeknya kembali. Entah mengapa saat melihat Adken dalam keadaan bangun, rasa kesal Gantari atas kejadian kemarin muncul lagi, padahal saat melihat Adken tidur, Gantari sudah hampir luluh.

Adken yang melihat Gantari sudah bangun, mengembangkan senyumannya. "Selamat pagi Gantari, apa semalam kamu mimpi indah?" tanya Adken.

Gantari yang tidak kuat melihat senyuman maut Adken langsung memalingkan wajahnya. Kenapa sih Adken harus tersenyum semanis itu disaat dirinya sedang marah? Nanti marahnya tidak jadi, bagaimana? Gantari mendengus kesal.

Adken yang menyadari Gantari masih kesal dengan dirinya, tersenyum pedih. Bagaimana caranya agar Gantari percaya bahwa dirinya tidak selingkuh? Lagi pula kalau Laskar dan Eris memberitahunya bahwa Gantari akan mampir ke Surabaya untuk menemui dirinya kemarin, pasti tidak akan begini jadinya. Adken harus menegur asisten ayahnya itu nanti.

"Gantari, mandi dulu ya. Saya mau pesan makanan, kamu mau apa?" Adken mencoba untuk menarik atensi Gantari. Biasanya Gantari selalu semangat kalau urusan makan.

Gantari tidak menjawab dan ia tetap tidak mau melihat kearah Adken.

"Yasudah kalau tidak mau makan, saya pesan untuk saya sendiri ya. Hmm mari kita lihat, resto apa saja yang sudah buka pagi-pagi begini," Adken berbicara sambil tatapan matanya fokus kelayar ponselnya dan jarinya menelusuri salah satu aplikasi layanan pengantar makanan.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang