Jurnal Patung Jayashree

2.7K 334 51
                                    

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ini part spesial untuk mengupas tuntas apa yang ada di balik layar drama Legenda Patung Jayashree. Dibuat khusus untuk memperjelas batas antara fiksi dan yang asli di dalam cerita ini.

Mungkin sudah ada yang dapat menebak sebelumnya, bahwa cerita ini merupakan representatif dari cerita rakyat, Roro Jonggrang, dan sejarah salah satu kerajaan di pulau Jawa, yakni Kerajaan Medang, atau yang lebih dikenal dengan Kerajaan Mataram Kuno. Nama tokoh maupun nama tempat dalam cerita ini merupakan hasil modifikasi dari tokoh maupun tempat bersejarah yang sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari tuduhan akan distorsi sejarah. Berikut ini nama-nama asli dari kerajaan, maupun tokoh yang disamarkan untuk cerita Legenda Patung Jayashree.


BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Kerajaan Jayashree

Kerajaan Jayashree merupakan hasil modifikasi dari Candi Prambanan, maka Kerajaan Jayashree merupakan kerajaan Hindu. Lokasi keberadaan kerajaan ini di dalam cerita merupakan lokasi asli Candi Prambanan. Kata Prambanan sendiri berasal dari Param Brahman, yang berarti Kebenaran Mutlak Tertinggi. Di dunia ini hanya di Candi Prambanan kisah Ramayana dipahat pada dinding candi sebagai relief. Kisah Ramayana menyebutkan bahwa, Sri Rama yang sering disebut Titisan Sri Vishnu pada saat perang melawan Ravana berdoa kepada Bunda Alam Semesta yang berwujud sebagai Durga.


2.2 Kerajaan Danurwenda

Kerajaan Danurwenda merupakan hasil modifikasi dari Candi Sewu, maka Kerajaan Danurwenda merupakan kerajaan Buddha. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Lokasi yang dituliskan dalam cerita ini juga merupakan lokasi asli candi tersebut. Candi ini dibangun pada masa kejayaan Rakai Panangkaran (Raja kedua Kerajaan Mataram Kuno). Meskipun aslinya hanya terdapat 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa, karena didasari oleh legenda Roro Jonggrang. Namun diperkirakan Raja Panangkaran telah wafat sebelum Candi Sewu rampung, sehingga ia tidak sempat menyaksikan hasil karyanya ini.


2.3 Prasasti Kelurak

Prasasti Kelurak yang dijelaskan dalam cerita, aslinya secara garis besar berisi tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya. Menurut para ahli, yang dimaksud dengan bangunan tersebut adalah Candi Sewu. Namun karena keadaan batu prasasti Kelurak sudah sangat susut karena tergosok, sehingga isi keseluruhannya kurang diketahui.


2.4 Gantari Arutala

Karakter Gantari Arutala merupakan hasil modifikasi dari Roro Jonggrang. Memang benar, hanya saja kisahnya sedikit diubah, dalam cerita ini. Roro Jonggrang adalah cerita rakyat populer yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga berkembang di Jawa Tengah, Indonesia. Cerita ini mengisahkan tentang seorang putri yang tidak senang orang tuanya dibunuh, dan dia diminta untuk menjadi istri dari pembunuh orang tuanya itu. Dia berupaya menolak dengan berbagai upaya, dan karena sang raja penakluk marah, ia dikutuk menjadi patung.

Dongeng ini juga menjelaskan legenda terbentuknya Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Baka, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam Candi Prambanan. Patung yang terkenal dengan patung Roro Jonggrang ini, sejatinya merupakan arca Durga atau patung batu Dewi Durga, tokoh mitologi hindu yang terkenal sangat cantik dan pemberani dan juga merupakan pasangan dari Dewa Siwa, Beliau juga dikenal sebagai Mahisasura Mardini yang artinya penakluk Asura. Patung yang berbentuk Dewi bertangan delapan sedang menginjak kerbau tersebut tidak ada kaitannya dengan Roro Jonggrang.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang