Adken terbangun dari tidurnya dengan Gantari yang berada didekapannya. Adken tersenyum melihat Gantari yang tertidur sangat pulas hingga mulutnya menganga. Lucu sekali sih kekasih Avada Adken Kedavra ini, ah kalau bundanya tahu mereka tidur bersama lagi, pasti bundanya akan memarahi adken sepanjang hari. Jadi, jangan sampai Venus tahu.
Adken yang terlampau gemas dengan Gantari, tanpa sadar ia menggigit pipi tembam Gantari hingga Gantari terbangun dari tidurnya. "Aw Mas Ken, sakit Mas!" ujar Gantari merengut.
"Eh maaf maaf, saya khilaf Gantari, kamu imut sekali," ucap Adken jujur.
"Mas Ken sana mandi, Tari akan masak untuk sarapan pagi," ujar Gantari seraya beranjak dari tidurnya.
"Saya bantuin masaknya ya, masa kita makan bersama tapi kamu sendiri yang masak," ucap Adken sambil membantu Gantari menyiapkan peralatan masak dan bahan makanan.
"Eh ndak usah Mas, Tari bisa sendiri, Mas Ken mandi saja," ucap Gantari tidak enak.
"Tidak apa-apa, kita kerjakan berdua agar lebih cepat ya," jawab Adken tak terbantahkan.
Gantari menghela nafas pasrah karena Adken yang keras kepala. Baiklah, kalau dipikir-pikir memasak berdua dengan kekasih jauh lebih romantis bukan? Pikir Gantari dengan senyum ikan pesutnya.
🌵⚘🌵
"Kamu mampir kesini karena murni rindu dengan saya atau ada alasan lain, Gantari?" tanya Adken setelah menelan makanan yang ada dimulutnya.
"Oh ya ampun! Tari lupa bilang Mas, kalau sebenarnya Tari kesini juga mau memberitahukan Mas Ken perihal pernikahan Mas Kellan dan sekalian mau memberikan baju seragam keluarga saat pemberkatan dan resepsi nanti. Mas Ken harus mencobanya dulu, kalau ukurannya tidak cukup masih bisa diperbaiki," jawab Gantari sembari mengambil totebag berisi pakaian Adken.
"Padahal kalau itu kan bisa dibicarakan lewat panggilan suara dan baju bisa dikirimkan lewat jasa ekspedisi, tapi sebegitu rindunya kamu dengan saya ya, hingga mau repot-repot datang kesini," goda Adken sambil terkekeh.
Seketika pipi Gantari merona mendengar perkataan Adken. Iya memang benar Gantari rindu, tapi tidak usah diperjelas begitu, Gantari kan malu! "Mas Ken ndak rindu ya sama Tari?" tanya Gantari sambil menundukan kepalanya.
Adken menarik dagu Gantari dengan lembut agar Gantari melihat kearahnya. "Saya rindu, rindu sekali sama kamu. Tapi saya benar-benar tidak bisa pergi ke Bandung untuk saat ini, saya benar-benar minta maaf akan hal itu. Namun saya juga mau berterima kasih padamu karena sudah mau mengunjungi saya kesini, saya mencintaimu Gantari," ujar Adken dengan lembut.
Habis sudah! Tidak ada lagi yang tersisa! Wajah Gantari dipenuhi oleh rona merah yang menjalar hingga ketelinganya. Ini adalah pertama kalinya Adken mengucapkan kata cinta secara gamblang padanya. Gantari sangat senang sekali, dan senyum ikan pesutnya pun mengembang kembali.
"Tari juga mencintai Mas Ken," ucap Gantari lalu menyembunyikan wajahnya pada bahu Adken.
Adken terkekeh melihat kelakuan kekasihnya ini, ia seperti baru pertama kali menjalin asmara saja. Padahal dulu kan sudah pernah dengan Sakarabu, apa Sakarabu tidak semanis dirinya? Pikir Adken dengan percaya diri.
"Hey sudah, lanjutkan makanmu, saya mau ganti baju dulu," ujar Adken.
Gantari menganggukan kepalanya dan kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Adken berlalu ke kamar mandi untuk mencoba baju seragam keluarganya. Gantari merengut, kenapa Mas Ken harus ke kamar mandi untuk coba baju? Memangnya disini saja tidak bisa? Pikir Gantari mesum.
🌵⚘🌵
"Untuk seragam pemberkatan sudah pas, hanya yang jas untuk resepsi bahunya terlalu kebawah. Iya Bun, jadi resminya tanggal berapa? Hmm baik. Iya iya Gantari aman disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Patung Jayashree [TAMAT]
Historical FictionAdken merupakan mahasiswa jurusan sejarah, yang memiliki ketertarikan tinggi dengan sejarah, legenda, dan cerita rakyat. Di tahun terakhirnya kuliah, ia diharuskan melakukan observasi tentang 1000 patung peninggalan sejarah, untuk tugas akhirnya. Ko...