XL - Babak Baru

1.8K 343 11
                                    

"Benda-benda hasil penemuan dari Desa Tempuran masih perlu diteliti lagi keasliannya, apakah benar merupakan benda peninggalan era Perang Bubat atau tidak."

"Baik, saya akan segera ke sana," jawab Adken.

Adken baru saja mendapatkan panggilan dari rekannya, sehingga ia mempercepat laju kendaraannya supaya segera sampai di lokasi.

Perang Bubat merupakan pertempuran yang terjadi antara keluarga Kerajaan Pajajaran, asal Sunda dengan tentara Kerajaan Majapahit, asal Jawa. Perang Bubat diawali dari rencana pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka Citraresmi, putri dari Raja Pajajaran, Prabu Linggabuana.

Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan kepada Linggabuana untuk melamar putrinya dan menyatakan pernikahan akan dilangsungkan di Majapahit. Meskipun berat, akhirnya Linggabuana menyetujuinya lalu ia beserta rombongannya berangkat ke Majapahit. Mereka dijanjikan, untuk dijemput di Pesanggrahan Bubat, oleh Mahapatih Majapahit, yakni Gajah Mada.

Gajah Mada yang berambisi menguasai Kerajaan Pajajaran demi memenuhi Sumpah Palapa, menganggap kedatangan rombongan Sunda sebagai bentuk penyerahan diri. Sebelumnya Gajah Mada juga telah mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka Citraresmi bukan sebagai pengantin, melainkan sebagai upeti.

Sebelum Hayam Wuruk memberikan keputusannya, Gajah Mada telah mengerahkan pasukannya ke Pesanggrahan Bubat dan memaksa Linggabuana mengakui kedaulatan Kerajaan Majapahit. Hal inilah yang memicu perselisihan antara pihak Sunda dengan Gajah Mada.

Pihak Sunda yang tidak terima dan merasa dihina akhirnya memutuskan untuk melawan meski jumlah tentara yang dibawa hanya sedikit. Pertempuran tidak seimbang antara tentara Kerajaan Pajajaran dengan Majapahit memakan banyak korban.

Bahkan seluruh rombongan Linggabuana dikabarkan tewas, menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan seluruh rombongan Linggabuana dikabarkan tewas, menyisakan Dyah Pitaloka Citraresmi. Kemudian Dyah Pitaloka Citraresmi dengan hati berduka melakukan bela pati, bunuh diri untuk membela kehormatan bangsa dan negaranya dengan menancapkan tusuk konde yang digunakannya ke jantungnya.

Setelah Dyah Pitaloka Citraresmi meninggal, Hayam Wuruk meratapi kematiannya dan menyesalkan tindakan Gajah Mada. Oleh para pejabat dan bangsawan Majapahit, Gajah Mada dianggap lancang dan gegabah.

Perang Bubat menjadi tanda berakhirnya masa kejayaan Gajah Mada sebagai Mahapatih. Dan karena perang inilah Gajah Mada harus mundur dari jabatannya dan memilih mengasingkan diri serta memutuskan untuk moksa.

Perang Bubat juga mengakibatkan hubungan Majapahit dengan Sunda menjadi rusak. Adik Dyah Pitaloka Citraresmi yang naik takhta menggantikan ayahnya bahkan memutuskan hubungan diplomatik dengan Majapahit.

Akibat tragedi berdarah ini, kerabat Negeri Sunda tidak diperbolehkan menikah dengan pihak Majapahit. Hal ini pula yang menjadi cikal bakal larangan bagi orang Sunda menikah dengan orang Jawa.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang