XIX - Perspektif Baru

2.4K 433 23
                                    

Gantari menangis sesenggukan setelah mendengar kisah hidup Arbei. Orang-orang terus-terusan menghakimi dirinya karena terlalu bergantung pada Adken, hal itu karena ia memiliki trust issue pada orang lain, dan hanya Adken satu-satunya orang yang ia kenal di kota besar ini.

Awalnya, saat melihat nona mudanya mulai menangis, Laskar dan Eris terlihat siap siaga untuk membawanya pulang. Namun Gantari bersikeras tidak ingin beranjak dari tempat duduknya dan meminta Laskar dan Eris tetap berada ditempat mereka semula sebelum Gantari panggil.

Tentunya Laskar dan Eris tidak semerta-merta menuruti perintah nona muda mereka, karena mereka takut terancam dipecat dari pekerjaan mereka, kalau ketahuan membiarkan nona muda mereka menangis. Lalu laskar pergi ke super market yang berda didalam mall untuk membeli tissue. Setelahnya Eris sibuk membantu Gantari mengelap air matanya dengan tissue.

Gantari yang mulai merasa jengkel dengan tingkah asisten Mars tersebut memastikan kepada keduanya bahwa dirinya baik-baik saja, dan tidak membutuhkan mereka berdua untuk saat ini. Sehingga Gantari menegaskan mereka untuk kembali ketempat mereka sebelumnya, dan jangan datang sebelum Gantari panggil.

Akhirnya Laskar dan Eris dengan berat hati kembali ketempat mereka mengawasi Gantari tadi. Arbei memutar bola matanya dan mendengus malas melihat drama picisan dihadapannya ini. Kenapa asisten ayahnya Adken itu berlebihan sekali sih?

"Kenapa lo nangis? Gue aja yang jadi tokoh utama dicerita gue itu, gak nangis," tanya Arbei seraya menyeruput minumannya. Ternyata tenggorokannya kering sehabis mendongeng.

"Tari ndak nyangka kehidupanmu sungguh tragis. Kamu pasti sangat terpuruk setelah kejadian itu. Dan setelahnya kamu masih harus menjalani hidup dengan cibiran orang-orang disekeliling kamu, yang bahkan ndak tahu apa-apa tentang kamu. Apa kamu ndak mau mencoba untuk mengubah sudut pandang mereka tentang kamu?" jawab Gantari.

"Dulu memang gue sempat terpuruk, tapi seperti yang lo lihat sekarang, gue baik-baik aja. Apa lagi setelah tau 3 orang yang sangat gue benci itu sudah mati mengenaskan didalam penjara, makin senang lah gue. Dan untuk cibiran orang-orang, apasih yang bisa kita harapkan? Mau sebersih apapun hidup lo, lo tetap akan menjumpai orang-orang yang gak suka sama lo.

Mereka gak akan pernah tahu apa yang telah gue lalui, sebelum mereka melangkah dijalan yang sama seperti gue. Karena semua orang melihat apa yang ingin mereka lihat. Lebih mudah untuk menghakimi secara sepihak daripada mempercayai dan mencari tahu kebenarannya," ujar Arbei.

"Apa trauma kamu masih ada? Tari ndak keberatan kalau kamu dekat dengan Mas Ken, asal kamu ndak merebut Mas Ken dari Tari," ucap Gantari.

"Ya, PTSD yang gue alami belum hilang, itu akan kambuh disaat-saat tertentu, terutama yang gue sebutkan tadi, disaat gue berada didalam ruangan yang isinya hanya ada laki-laki, atau disaat gue bersentuhan fisik dengan laki-laki. Entah kenapa hanya Adken selain keluarga gue yang bisa gue terima kehadirannya. Atau jangan-jangan Adken itu bukan laki-laki ya?" tanya Arbei berpikir keras.

Gantari memandang ngeri mendengar penuturan Arbei itu. Arbei yang melihat ada kengerian diwajah Gantari, seketika tertawa dengan keras.

"Hahaha bercanda Gantari, itu karena gue sangat dekat dengan Adken, gue tahu bagaimana dia, orang seperti apa dia, jadi gue merasa aman dekat dengan Adken. Maka dari itu PTSD gue gak muncul kalau sama Adken. Tapi gak usah munafik, perempuan mana sih yang rela cowoknya ditempelin terus sama perempuan lain. Lo urusin aja hubungan lo dengan Adken, gak perlu mikirin gue. Gue gak suka dikasihani, baik sama lo ataupun orang lain.

Lagi pula lo tenang aja. Gue benar tidak ada niat mau merebut Adken dari lo. Adken memang baik, kami menghabiskan waktu bersama hampir seumur hidup kami, tapi dia bukan tipe gue, dan gue juga bukan tipe dia. Gue sama Adken itu sudah seperti saudara, gak pernah sekalipun terlintas diantara kami untuk saling jatuh cinta. Membayangkannya saja kami tidak sanggup.

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang