Seorang dayang yang menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, kekacauan hebat yang terjadi di dalam ruangan singgasana Raja Aradhana segera berlari tergopoh-gopoh menuju kediaman Putri Gantari. Sesampainya di sana, ia langsung melaporkan seluruh kejadian yang ia lihat pada sang putri, tentunya tidak lupa ditambahi bumbu-bumbu penyedap, agar Sakarabu terlihat paling bersalah dalam kasus ini.
Gantari yang mendengar penuturan dayang tersebut seketika mengalami syok hebat. Tubuhnya bergetar dan seketika air matanya tumpah ruah. Ia tidak menyangka Sakarabu berani membunuh ayahnya di kediamannya sendiri. Apakah ucapan-ucapan manis cinta yang Sakarabu kumandangkan selama ini kepadanya hanyalah sebuah bualan belaka?
Apakah Sakarabu menjalin cinta dengannya, supaya bisa menguasai Kerajaan Jayashree? Apakah selama ini langkahnya salah terhadap Sakarabu? Apakah selama ini ia tidak mengenal dengan benar, seperti apa sosok Sakarabu yang sebenarnya? Gantari memang tidak menyukai rencana jahat ayahnya untuk menjebak Sakarabu, tapi biar bagaimanapun, Raja Aradhana tetaplah ayahnya. Satu-satunya orang tua yang ia miliki, setelah ibunya telah lama meninggal dunia.
Gantari tidak percaya, kini ia sudah menjadi gadis yatim piatu secepat ini. Bahkan dirinya belum mampu jika harus melanjutkan tahta kerajaan, menggantikan ayahnya. Gantari tidak sanggup, ini semua terlalu tiba-tiba dan tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya. Dari sanalah rasa benci Gantari terhadap Sakarabu, mengalir deras ke seluruh sanubarinya.
🌵⚘🌵
Setelah membunuh Raja Aradhana, Balan memberitahukan Sakarabu apa yang telah terjadi di Danurwenda, melalui terawangannya. Sakarabu makin marah mendengar bahwa ia telah ditipu habis-habisan oleh Raja Aradhana. Ia sengaja diminta untuk datang ke sini, supaya mereka bisa meluluhlantakkan kerajaannya. Ini tidak bisa dibiarkan!
Sakarabu meminta Balan supaya mengatasi permasalahan yang ada di Kerajaan Danurwenda terlebih dahulu. Sementara saat Sakarabu hendak pergi dari Istana Jayashree, tiba-tiba saja ia mendengar suara teriakan Gantari seraya berlari menghampirinya.
Oh Gantari, betapa Sakarabu sempat melupakan kekasihnya itu tadi, karena kemarahan yang menguasainya. Kini perasaan rindu yang dipendam Sakarabu selama 3 bulan terakhir, karena tidak bisa bertemu dengan belahan jiwanya itu, seketika membuncah dengan maksimal setelah melihat gadis itu tepat berada di hadapannya.
Namun yang sangat amat menyayat hati Sakarabu adalah, gadisi itu menangis dengan begitu pedihnya. Ia pasti telah tahu, apa yang Sakarabu lakukan terhadap ayah gadis itu. Sakarabu merasa bersalah dengan Gantari, tapi ia tidak akan pernah menyesal karena telah membunuh Raja Aradhana, dengan tangannya sendiri.
Sakarabu berlutut di hadapan Gantari, seraya meminta maaf pada gadis itu. Gantari yang sudah kecewa berat bahkan tidak mampu menatap wajah Sakarabu.
"Maafkan saya telah membuat kekacauan di kediamanmu Gantari, kini tidak ada lagi yang akan menghalangi cinta kita, maka menikahlah denganku," pinta Sakarabu pada Gantari.
Gantari yang mendengar ungkapan Sakarabu justru makin naik pitam. Bagaimana mungkin seseorang yang telah membunuh ayahmu, tanpa rasa penyesalannya sama sekali langsung meminang dirimu menjadi istrinya. Bahkan pedang yang dibawanya masih tersemat darah kering milik ayahmu. Sakarabu ini tidak tahu diri atau bagaimana?
"Tari ndak bisa menikah dengan Mas Saka," ucap Gantari seraya membuang pandangannya.
Sakarabu yang mendengar jawaban Gantari, merasakan seribu jarum menusuk hatinya. Sakarabu tahu Gantari sedang dalam kondisi marah, sehingga Sakarabu membuat penawaran pada Gantari.
"Beri saya kesempatan untuk membuktikan cinta saya tulus padamu, Gantari. Saya akan melakukan apapun agar kamu percaya dengan kesungguhan saya untuk menikahimu," ujar Sakarabu hampir putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Patung Jayashree [TAMAT]
Historical FictionAdken merupakan mahasiswa jurusan sejarah, yang memiliki ketertarikan tinggi dengan sejarah, legenda, dan cerita rakyat. Di tahun terakhirnya kuliah, ia diharuskan melakukan observasi tentang 1000 patung peninggalan sejarah, untuk tugas akhirnya. Ko...