Legenda Patung Jayashree [TAMAT]

VIII - Kenangan Gantari

Gantari Arutala yang berarti 'menyinari rembulan' lahir pada tahun 762 M, tepatnya ditahun kelima kepemimpinan Raja Aradhana dikerajaan Jayashree. Ia tumbuh menjadi gadis pintar nan periang, namun saat usianya lima tahun, ibunya, sang permaisuri meninggal karena sakit.

Gantari menghabiskan masa pertumbuhannya hanya dengan didampingi dayang-dayang kerajaan yang ditugaskan khusus untuk melayaninya. Gantari bahkan jarang bertemu dengan ayahnya, karena ayahnya sibuk dengan urusan kerajaan dan sibuk dengan selir-selirnya yang lain. Pada saat itu para raja bisa memiliki 1 permaisuri, 3 istri, 6 selir, 9 selir agung, 27 selir suri, dan 81 selir muda. Namun selir-selir itu dipilih langsung dan atas persetujuan permaisuri, maka permaisuri bebas menentukan berapa dan siapa saja wanita yang dapat diangkat menjadi selir raja. Raja Aradhana sendiri hanya memiliki 5 selir pada saat itu.

Gantari gadis yang baik sebenarnya, namun karena posisinya sebagai putri raja, ia diajarkan untuk terus waspada pada setiap orang, tidak boleh mempercayai orang lain, karena pada saat itu setiap orang hanya bisa mempercayai dirinya sendiri. Kehidupan di istana itu sangat manipulatif, banyak pihak-pihak yang haus akan kekuasaan dan bahkan banyak terjadinya pertumpahan darah antar sesama saudara.

Sampai usia Gantari menginjak 16 tahun, pada saat itu Gantari hanyalah seorang gadis yang terkurung dalam penjara yang berkamuflase menjadi istana kerajaan. Gantari menganggap istana sama halnya dengan penjara. Gantari tidak pernah merasa kebebasan berada dipihaknya. Sejujurnya Gantari tidak menginginkan semua ini, Gantari tidak haus akan kekuasaan. Gantari selalu ingin tahu bagaimana dan apa yang ada didunia luar itu. Jika bisa memilih untuk dilahirkan menjadi apa, Gantari akan memilih menjadi burung agar bisa terbang bebas diangksa.

Malam itu, Gantari bekerjasama dengan salah satu dayang muda yang selama ini sudah mengurusnya dari kecil, ia meminta dayang itu membantunya keluar secara diam-diam dari istana.

Setelah Gantari berhasil keluar, Gantari pergi keacara pesta rakyat. Disana Gantari melihat pertunjukan-pertunjukan menghibur yang tidak pernah Gantari lihat seumur hidupnya. Banyak pedagang makanan, ada pertunjukan sihir (pemain sulap dimasa sekarang), ada cenayang, pemain api, ada juga pertunjukan drama, serta ada yang menari dan bernyanyi, Gantari sangat menikmati semua itu.

Karena terlalu senang, tanpa sengaja Gantari menabrak seorang pria yang sedang lewat. Gantari sangat takut rahasianya akan terbongkar, bahwa ia adalah seorang putri yang kabur dari istana. Namun keberuntungan berada dipihak Gantari, rupanya pria itu tidak mengenal dirinya. Lalu mereka berkenalan dan disana Gantari tahu, nama pria itu adalah Sakarabu.

Mereka mengobrol dengan seru sambil berkeliling dipesta rakyat tersebut. Sampai tiba saatnya Gantari pulang ke istana, Sakarabu memintanya untuk bertemu kembali. Dari sanalah, Gantari dan Sakarabu diam-diam sering bertemu ketika malam hari, bahkan sampai tumbuh perasaan cinta diantara keduanya.

Hubungan Gantari dan Sakarabu selama ini bisa dibilang berjalan dengan mulus, karena hubungan mereka tidak pernah ketahuan bahkan sampai menginjak bulan kedua. Walaupun mereka sering bertengkar kecil layaknya pasangan lain, namun setelahnya mereka akan mesra lagi. Sesuai dengan namanya, Gantari bagaikan rembulan yang menyinari kehidupan Sakarabu yang penuh kegelapan.

Selama ini Sakarabu tahu bahwa Gantari adalah putri Kerajaan Jayashree. Dan Gantari juga tahu bahwa Sakarabu adalah raja dari Kerajaan Danurwenda. Hal ini yang membuat mereka menjalin hubungan secara diam-diam. Walaupun kedua kerajaan tidak saling bermusuhan, namun kedua kerajaan ini memiliki perjanjian leluhur yang pernah terputus hingga saat ini.

Karena kedua kerajaan memiliki wilayah yang saling berdekatan. Perbatasan wilayah antar kedua kerajaan ini ditandai oleh berdirinya dua pohon gayam yang saling berhadapan sama besar. Leluhur mereka membuat perjanjian agar warga antar kedua wilayah tidak saling mengganggu. Dan hal ini berhasil menciptakan perdamaian diantara keduanya, hingga berdirinya kerajaan dimasing-masing wilayah.