Legenda Patung Jayashree [TAMAT]

XLI - Sepasang Leher Angsa

Hari ini merupakan hari wisuda Gantari, pasca 4 tahun menempuh pendidikan sarjana pada salah satu Universitas Swasta di Jakarta. Ya, 7 tahun telah berlalu dihitung semenjak Adken memutuskan untuk berpisah dengannya. Gantari kini sudah jauh berbeda dari Gantari yang dulu.

Kini ia bukanlah Gantari si gadis manja yang semua keinginannya harus selalu dituruti. Ia juga tidak lagi membutuhkan pengawalan tiap kali ingin keluar kota. Semenjak kuliah, Gantari bahkan tinggal sendiri di Jakarta, ibu kota yang terkenal sangat keras itu.

Semenjak berpisah dengan Adken, Gantari sudah banyak belajar tentang kehidupan. Ia tidak ingin terus menerus menumpang hidup pada keluarga mantan kekasihnya itu. Gantari kerja freelance untuk biaya kehidupannya selama di Jakarta. Uang yang diberikan Venus, hanya ia gunakan untuk membayar uang kuliahnya. Sedangkan untuk biaya kost, makan, print, dan sebagainya, ia usahakan menggunakan uangnya sendiri.

Gantari bekerja sebagai illustrator dan 3D designer, Gantari hanya menyalurkan bakatnya yang ia dapatkan dari kuliahnya. Untuk penghasilan yang ia dapatkan tidak menentu, tergantung jumlah customer dan seberapa rumit desain yang mereka minta. Kebanyakan customer Gantari merupakan adik tingkatnya, yang malas mengerjakan tugas, sehingga mereka memilih untuk joki.

Namun ada juga perusahaan yang menggunakan jasa Gantari, salah satunya perusahaan tempat ia magang. Walaupun kontrak magang Gantari sudah selesai, namun sesekali mereka tetap menggunakan jasa desain Gantari karena menurut mereka bagus, dan cocok untuk tema yang mereka garap.

Gantari sendiri kuliah di jurusan Desain Animasi, jurusan yang jarang diketahui oleh masyarakat umum, namun prospek kerjanya tinggi. Sekarang ini, perfilman di Indonesia sedikit demi sedikit sudah mulai mengalami peningkatan. Walaupun untuk kualitas sinetron masih standar, namun untuk kualitas film dan web series sudah cukup baik.

Sebenarnya animator di Indonesia ini tidak kalah dengan animator di luar negeri. Bahkan beberapa film luar negeri ada yang digarap langsung oleh animator Indonesia. Seperti Reynold Tagore, beberapa film yang digarap olehnya ada The Hobbit Saga, Iron Man 3, The Wolverine,  Batman vs Superman: Dawn of Justice, Justice League, Mulan, dan masih banyak lagi.

Selain itu ada juga Ronny Gani yang menggarap film The Avengers, Avengers: Age of Ultron,  Ant-Man, Avengers: Infinity War, Aquaman, dan Avengers: Endgame. Ada juga Griselda Sastrawinata yang menggarap film Shrek, How to Train Your Dragon 2, Penguins of Madagascar, Moana, Frozen 2, serta masih ada beberapa film lainnya. Dan masih banyak animator asal Indonesia lainnya yang bekerja di perfilman luar negeri.

Hal ini membuktikan bahwa sinetron atau FTV di Indonesia Bukan karena kualitas SDMnya yang tidak memadai, hanya saja mereka bekerja sesuai dengan waktu dan biaya yang diberikan. Jika saja tim produksi mau memberikan waktu yang lebih panjang dan biaya yang besar, pasti kualitasnya bisa seperti Drama Korea.

🌵⚘🌵

Sedari menunggu namanya disebutkan oleh rektor, Gantari terus saja merasa gelisah sedari tadi, lantaran Bunda Venus mengatakan bahwa Adken akan hadir di hari wisudanya ini. Jujur saja, mereka sudah lama tidak bertemu, kira-kira selama 7 tahun lamanya. Dan selama itu pula Gantari tidak bisa menyingkirkan pria itu dari hati maupun pikirannya.

Jujur saja Gantari sangat merindukan sosok mantan kekasihnya itu. Seperti apa ia sekarang, bagaimana kabarnya, apakah ia sudah menemukan pengganti Gantari? Karena mereka benar-benar tidak pernah bertemu lagi selama 7 tahun belakangan ini. Pertemuan terakhir mereka adalah saat pemakaman Dito, dan pada saat itu Adken tidak menyapanya sama sekali.

Gantari pikir Adken masih marah padanya, sehingga Gantari selalu buang muka jika sekirianya Adken akan melihat ke arahnya. Namun di dalam hati, Gantari sangat berharap Adken mau mengajaknya bicara barang sepatah dua patah kata saja. Namun sampai pria itu kembali ke Surabaya, mereka tetap terdiam seribu bahasa dalam keadaan canggung.