mengakhiri

5.4K 225 4
                                    

Serahkan dia ke gue jika lo masih terus menyiksanya.

Jangan ikut campur.

Mataku terasa berat. Hanya suara-suara itu yang menghampiri telingaku. Itu suara Hasbi dan Fabian. Kenapa ada ada Fabian di sini?

Lo udah bunuh anak gue.

Anakku? Bagaimana dengan anakku? Apakah dia baik-baik saja? Kenapa Fabian mengatakan 'anakku'?

Jangan berbicara omong kosong. Itu tidak ada di perjanjian. Itu anak gue.

Baca surat perjanjian itu dengan teliti. Bagian akhir perjanjian itu mengatakan aku akan mengambil anakku saat dia lahir.

Perjanjian apa?

Lo nipu gue.

Sengaja. Bagaimana rasanya ditipu? Sepertimu yang mandul menipu dan menjerat Cataleya.

Mandul? Hasbi?

Siapa lo sebenarnya? Kenapa lo begitu peduli sama istri gue?

Dia milik gue sebelum gue mengalami kecelakaan dulu dan sampai kapanpun dia milik gue. Gue akan mengambilnya dengan cara apapun. Serahkan dia ke gue.

Hening.

Kemana mereka?

Dia istri gue.

Dia nggak bahagia bersama lo.

Brak.

Ada suara benturan yang sangat keras disertai ringisan. Apa itu?

Ingat, Hasbi, gue bisa melakukan apapun untuk merebutnya dari lo. Lepaskan dia, jangan menyiksanya lagi. Gue nggak pernah main-main sama ucapan gue.

Setelah itu, aku tidak bisa mendengar suara lagi. Yang ada hanya kegelapan lagi.

***

Ada yang mengusap kepalaku dan mencium punggung tanganku. Perlahan mataku terbuka dan mengerjap. Silau dengan penerangan ruangan. Aku menoleh mencari sosok yang menggenggam tanganku. Dia tersenyum lega.

Dia ... Fabian.

"Akhirnya kamu sadar, Sayang. Aku panggilkan dokter ya."

Fabian mencium keningku sebelum keluar dari ruangan. Tubuhku mematung mendapat perlakuannya. Seharusnya aku tidak membiarkannya melakukan itu semua. Apalagi saat aku mengingat percakapannya dengan Hasbi. Nyatakah yang ku dengar itu? Atau hanya mimpi?

Mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang