Jack sepertinya sudah mulai gila, terlihat dari wajahnya yang kaku kini dihiasi senyum lembut dengan tatapan riang. Membuat Lunar, Bryant dan anak buahnya sesekali menggaruk kepala lantaran heran melihat ekspresi sang Paduka.Apa mungkin kepala sang Raja terantuk saat perang minggu kemarin? Fikir mereka. Tapi itu mustahil
Daripada mereka cari gara-gara karena terus memperhatikan Raja kegelapan itu terus tersenyum sambil menatap rerumputan, lebih baik mereka mencoba tidak tahu atau pura-pura tidak melihat. Terlebih karena mata sang Raja ada di mana-mana.
Hih!!!
"Apa menurut kalian berdua aku terlihat aneh?"
Lunar dan Bryant saling pandang memandang dengan mata membulat, padahal mereka sudah berpura-pura tidak peduli. Tapi memang dasarnya sang Raja terlalu sakti sehingga menyadari gelagat keduanya
"Tentu tidak, paduka." Bryant buka suara sebelum Lunar menyela dan mengatakan perkataan yang akan membuat mood Jack berubah nanti nya.
Jack mengangguk-anggukan kepalanya dan berdiri dari kursi taman, lalu menatap kedua anak buah nya dengan senyum simpul. Mereka tidak tahu saja jika sekarang dada nya tengah bergemuruh hebat, gembira karena jawaban permaisurinya siang tadi
"Perketat penjagaan, terus awasi sekeliling. Terlebih rakyat-rakyat ku, mungkin peperangan minggu kemarin akan membuat kita mendapat serangan balik." ujar Jack karena beberapa hari ke depan mungkin ia akan lebih sering memperhatikan si gadis pipi merah jambu alias permaisurinya
Bukan nya ia bermaksud melalaikan tugas sebagai Raja, Jack tetap akan melakukan tugasnya. Hanya saja dengan keadaan selepas peperangan kemarin dan kabur nya Martin serta Candice, semuanya tidak bisa di katakan baik. Jack masih harus menjalankan misinya, tentu saja. Tapi selagi semua rencana itu berjalan, Jack juga akan menjalankan tugas nya sebagai seorang suami siaga
Karena bagaimana pun prioritas nya kini bukan hanya menjaga Istana dan keamanan rakyatnya, tapi juga matenya- Aurora. Ini kesempatan terakhir yang ia dapatkan dengan susah payah, membujuk gadis kecil itu nyatanya tak semudah seperti menyabotase keamanan Istana musuhnya. Perlu mengikut sertakan hati dan perasaan nya yang sudah lama mati
Jack akan gunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, ia berjanji akan membuat Aurora bahagia
"Baik paduka!" sahut Lunar dan Bryant bersamaan
*********
Aurora termenung di depan kaca yang tengah menampilkan sosok dirinya, ia tengah memikirkan perbuatannya beberapa jam lalu. Ada rasa sesal karena dengan mudah ia memberikan kesempatan kedua kepada Jack untuk memasuki kehidupannya lagi
Katakanlah ia gadis yang plin-plan, mengatakan iya tapi beberapa jam kemudian menyesal. Harusnya Aurora bisa berfikir bijak, akan ada akibatnya jika ia salah memutuskan. Jack bukanlah pria baik-baik, dia licik dan kejam. Bisa saja kali ini Aurora kembali di kelabui, tapi atas tujuan apa Jack melakukan itu?
Aurora tidak pintar, ia bodoh, tukang jajan dan juga cengeng. Ya Aurora tahu dirinya cukup menyusahkan, maka dari itu juga ia bingung kenapa Jack begitu getol menginginkan maaf darinya. Jika karena alasan mate, Aurora tidak tahu sekuat apa ikatan itu sehingga bisa membuat Jack yang buruk berubah menjadi pria dengan hati selembut ulat sutra
"Baiklah, Rora akan memberi kan mu satu Kesempatan."
Kilasan perkataan nya tiba-tiba hadir begitu saja, menyentak kesadaran Aurora
"Ah benar-benar memalukan! Bagaimana bisa Rora memutuskan hal itu" gadis itu merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya
Ia masih tak percaya dengan perkataannya sendiri. Tatapan mata serta janji pria itu terlalu menyihir nya sehingga Aurora lupa siapa pemilik hatinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampireDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...