Menyerah!

1.5K 95 3
                                    


Ia merasa gelisah, merasa keinginannya belum terpenuhi membuat perasaannya kacau. Entah sudah berapa gelas darah ia teguk demi menghilangkan rasa haus yang tidak berkesudahaan itu lantaran aroma memikat yang sampai detik ini belum ia temukan sumbernya

"Permisi Paduka, ini minuman anda..."ucap seorang maid seraya menyerahkan gelas berikutnya

Dengan jubah khasnya pria yang tengah duduk diatas singgasana itu menerima cairan kental berwaran merah pekat itu lalu menenggaknya hingga tak tersisa, taring yang mencuat tajam menteskan sisa-sisa darah yang di tenggaknya

Jack- Raja Vampir berwajah rupawan itu berdiri menatap para pengawal dan maid yang setia berdiri di sisi kanan dan kirinya

"Dimana Bryant?!"tanya Jack dengan nada keras

"Tuan Bryant masih belum kembali Paduka"sahut salah satu pengawal

Jack mendengus kasar, merasa kesal. Bryant memang diperintahkan olehnya tuk mengawasi pergerakan Martin yang sepertinya tengah menyembunyikan sesuatu darinya, tapi kenapa pria itu sudah lama tidak kembali kepadanya. Entah pergi kemana Bryant, membuat Jack gusar dan tak sabar menunggu informasi darinya

"Paduka! Permisi, ada surat untuk anda"

Jack menoleh sesaat setelah seorang panglima pengawal datang menghampirinya, bersimpuh dengan penuh hormat di hadapannya seraya memberi sebuah gulungan kertas lapuk berwarna merah merona. Tertera nama sebuah kerajaan disana 'Almeer Castle', seketika Jack mengumpat. Tanpa ia membaca isinya pun ia bisa menebak, undangan macam apa itu

"Raja Ferdinan mengharapkan kedatangan anda paduka..."pungkas sang panglima, Jack meremat undangan itu sampai berubah menjadi debu seketika

Undangan pesta pertemuan yang diadakan sepuluh tahun sekali, berisi para Raja Imortal dari berbagai kalangan- Vampir, Werewolf, Mermaid, Peri, Penyihir dan masih banyak lagi. Dan Jack adalah salah satu Raja yang selalu absen menghadiri acara semacam itu. Ya baginya pesta tersebut hanya berisi pertemuan aneh yang di isi dengan  pembahasan kerajaan-kerajaan mereka, membanggakan berbagai aset, menaikan pamor dan lagi... Menjadi ajang memperkenalkan mate. Shit!!!

Mungkin itu juga salah satu faktor Jack tidak pernah mau mendatangi acara tersebut. Mate! Ah mendengarnya saja membuat ia berfikiran tentang sebuah hubungan rumit dengan seorang wanita manja, banyak mau dan pastinya menyebalkan. Jangan lupakan kehidupan bebasanya yang pasti akan terkekang. Jack adalah pria bebas, bebas pergi semau apapun, bertarung menghabisi nyawa kalangan manapun, dan bebas bergonta-ganti wanita manapun

Ia terbiasa sendiri dan akan begitu selamanya... Ya meski beberapa hari ini ia nampak terus terganggu dengan aroma yang ditinggalkan oleh adik sialannya itu, Martin. Jack tahu pemilik aroma itu adalah seorang wanita dan hal itu pula yang membuatnya resah karena begitu terpikat dengan aroma sialan itu. Entah jalang dari kalangan mana yang di sewa adiknya sampai aroma itu melekat kuat

Jack bahkan sampai menyuruh Bryant memata-matain Martin guna mencaritahu sumber aroma itu, ya jika memang berasal dati wanita jalang mungkin Jack bisa meminta tuk mencicipinya.

Ah ia tak sabar menunggu kedatangan Bryant...

"Lunar!!! Siapkan kendaraan ku, aku akan berkunjung menemui adik kesayangan ku" titah Jack dan saat itulah seringai iblis andalannya tercetak sempurna di bibir miliknya

*************

Di bawah rimbunnya pohon apel, Aurora beserta kedua sahabatnya tengah asik bercengkrama. Dengan semilir angin sepoi-sepoi di iringi tawa merdu gadis keturunan Amerika- Jepang itu, siapalagi kalau bukan Aurora

"Hahah... Ayo ceritakan lagi Hanson, beritahu Miyan bagimana bisa kau mengunci Mr. Leo di dalam toilet"tawa Aurora seraya memukul-mukul bahu Hanson, gadis itu merasa amat geli mendengar kejahilan sahabat laki-lakinya itu

Mr. Vampire Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang