Jealous!

1.5K 79 24
                                        

Dengan setia Ashton menunggu kedatangan Aurora, senyum hangatnya terpatri saat daun pintu di depannya terbuka dan menampilkan sesosok gadis cantik yang ia tunggu-tunggu

Meski terlihat pucat tapi pesona Aurora tidak main-main, Ashton bahkan sampai terperangah kala Aurora berjalan mendekatinya

"H-hai... " sapa Aurora

Senyum Ashton makin melebar, entah kenapa suara gadis di hadapannya membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat

" Hai! Bagaimana kabar mu? Ah iya aku bawakan kue kesukaan mu, Miyan bilang kamu suka banget sama macaroon. Semoga kamu suka ya..." dengan tulus Ashton menyerahkan kue yang dibawanya

"Ehm... Ash kamu gak perlu repot-repot bawain ini untuk Rora"

Entah kenapa Ashton amat menyukai panggilan yang diberikan Aurora itu,

"Sama sekali gak ngerepotin kok" sahut Ashton seraya mengusap surai halus Aurora yang tergerai indah

Arora terkesiap mendapat perlakuan manis sekaligus lembut itu,  perasaanya tak karuan. Ia sedikit merasa was-was setelahnya, entah kenapa. Aurora bahkan beberapa kali menoleh kekanan kekiri seolah merasa diawasi oleh seseorang dengan mata tajamnya saat ini

"Rora! Kamu kenapa?" merasa jika ekspresi Aurora tidak biasa, Ashton pun bertanya

"Ro- Rora gapapa kok, Ash. Cuman... "

"aku tahu kamu masih lemas kan? Maaf ya aku ganggu kamu, aku pamit ya. Oh ya botol minum kamu pas itu tertinggal di lapangan, jadi aku titipkan ke Miyan. Cepat sembuh Rora, biar aku bisa ketemu lagi di Sekolah... " dengan cepat Ashton memotong perkataan Aurora

"Ash! Terima kasih ya..." 

"Sama-sama Rora, habis ini langsung istirahat ya. Kamu kelihatan capek gitu " Aurora menganggukan kepalanya, perhatian Ashton membuatnya sedikit merasa hangat. Baru kali ini ia mendapatkan perhatian dari seorang pria yang terlihat begitu tulus, tak seperti yang lainnya- hanya cari muka demi mendapat perhatian nya

Ashton pun mulai menyalakan sepeda motornya dan melaju meninggalkan halaman rumah Aurora setelah saling ber-dadah ria. Melihat punggung Ashton yang mulai menjauh, Aurora pun membalikan tubuhnya hendak kembali masuk kedalam rumahnya. Namun sesuatu terjadi, sekelebat bayangan hitam menyerupai sesosok pria keluar dari pohon samping rumahnya. Aurora terkejut bukan main, dengan panik ia pun hendak berlari. Namun lagi-lagi hembusan angin tiba-tiba menghantam tubuhya- membuat surai hitam kecoklatan miliknya bergerak, bulu kuduknya seketika meremang

"Bibi!!! " Aurora berteriak lantang dan kembali berlari masuk kedalam rumahnya dengan ketakutan

Jujur saja setelah kejadian demi kejadian aneh yang terjadi, Aurora bagikan orang gila. Ia jadi mudah terkejut dan terpekik jika ada seseorang yang tiba-tiba mendatanginya tanpa ia sadari, seperti kejadian barusan saat maid nya mendatanginya tuk memberitahu kedatangan Hanson dan Miyan

"Teriakan mu itu seperti orang kesurupan tahu!" hardik Hanson sebelum melempar tubuhnya keatas ranjang empuk milik Aurora

"Kau baik-baik saja kan, Rora?"tanya Miyan, gadia berkuncir kuda itu sedikit merasa khawatir karena melihat wajah sahabatnya yang memucat

"I-iya, Rora baik kok" dengan lugu Aurora menjawab, gadis itu kini ikut menelungkupkan tubuhnya disamping tubuh Hanson

Miyan meletakkan tas ranselnya di dekat meja belajar milik Aurora dan mlenggang pergi masuk kedalam toilet tuk mengganti seragam yang masih melekat ditubuhnya.
Mereka berdua a.k.a Miyan dan Hanson memang sengaja datang menjenguk Aurora dan berniat menginap satu malam- mengingat kedua orang tua Aurora yang bekerja di luar kota, ditambah dengan rengekan Aurora yang terus memaksa agar mereka mau menamani nya​

Mr. Vampire Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang