Semalam adalah mimpi buruk yang terasa nyata bagi Aurora, pria sialan itu benar-benar sukses membuat nya gila secara singkat. Hal pertama yang Aurora lakukan setelah terbangun dari tidur nya dalah memeriksa area lehernya- jemarinya terus mengusap dan mencari apakah ada luka goresan akibat perbuatan bejat pria itu
Dan ternyata nihil, ia tak menemukan barang goresan kecil sedikit pun. Benar-benar aneh!
Keadaannya kini bahkan tak lebih mirip seperti gadis gelandangan jika di lihat-lihat. Wajah pucat, bibir kering, dan kantung mata yang melengkapi rupa menyeramkannya saat ini. Kenyataan baru yang ia tahu beberapa menit yang lalu saat mommy dan daddynya datang tergopoh-gopoh saat mengetahui jika ia telah bangun dari tidurnya, Aurora di tuding kerasukan saat malam tadi
Ia hanya bisa tersenyum miris setelah mendengar cerita aneh itu. Mommy dan daddynya bahkan sampai tak tidur semalaman karena Aurora terus berteriak kesakitan bahkan sampai menangis, namun anehnya- kedua matanya tetap terpejam. Mereka bahkan sampai berniat mendatangkan seorang dokter atau tenaga ahli yang mampu menyadarkan nya, tapi sebelum semua itu mereka lakukan... Mr. Jack- pria itulah mampu meredakan teriakan Aurora, hanya dengan mengelus surai hitam miliknya
Lagi-lagi Mr. Jack berperan layaknya pahlawan kesiangan. Memuakkan, enyahlah pria itu dari rumah nya!!!
Aurora bahkan tak habis fikir, ia tak bisa mempercayai semuanya. Kejadiannya berbeda, apa yang ia alami tak seperti itu. Mr. Jack datang dan menyelinap masuk kedalam kamarnya, memeluknya tanpa izin, mengancam keselamatan keluarganya, lalu... Menggigit lehernya sampai tak sadarkan diri. Kemudian saat ia terbangun ceritanya sudah berbeda
Kehadiran pria itu benar-benar bencana, Aurora tak tahan. Ia ingin kehidupan nya kembali seperti semula, tanpa adanya pria itu tentunya
"Sayang, kamu mau kemana? Biar mommy bantu!" Aurora menolak dengan menggelengkan kepalanya, ia akan melakukan ritual paginya sebelum berangkat ke Sekolah. Masih ada waktu empat puluh lima menit, ia takkan terlambat
"Rora mau mandi, mom. Rora mau Sekolah"
"No Darl! Keadaan mu masih begitu memprihatinkan, mommy tak mau terjadi hal buruk nantinya" tukas wanita paruh baya di depannya dengan wajah sayu- mommy nya nampak kelelahan, begitu pun dengan Daddy nya- Yuqi. Aurora merana melihatnya
Jujur saja jika tubuhnya kini masih terasa lemah, tapi Aurora tak mau menyia-nyiakan waktu luangnya di luar rumah. Ia akan menceritakan tentang masalahnya kepada kedua sahabatnya, berharap keduanya mengerti dan akan membantu nya
"its okay mom, dad! Rora baik-baik saja, lagi pun hari ini ada ujian praktikum kimia. Rora tak mau mengulangnya di lain hari. Rora janji jika keadaan Rora memburuk nantinya, Rora akan menghubungi mom dan dad" dengan lembut Aurora mencoba membujuk kedua orang tuanya sambil melempar senyum,
"Kami sangat mengkhawatiri mu, sayang. Mommy takut kamu ak... "
Aurora memotong ucapan sang mommy dengan menangkup kedua pipi sang mommy dan memberi kecupan singkat di pipi
" ayolah! Mommy dan daddy harus percaya dengan Rora kali ini, Rora ingin pergi sekali ke Sekolah. Okay?"
Dan akhir nya, dengan segala bujuk rayu yang Aurora lakukan- gadis itu pun mendapatkan izin. Dengan wajah sumringah Aurora segera membersihkan tubuhnya, bersiap dengan seragam Sekolah nya
Setelah selesai dengan kegiatan bersih-bersihnya itu sambil menunggu daddynya bersiap tuk mengantarnya, Aurora pun duduk manis di temani sang mommy sambil menyantap sarapan paginya.
Mulut Aurora sibuk menerima suapan dari tangan sang mommy, sementara salah satu maid tengah merapihkan tatanan rambutnya. Pengelihatannya pun tak luput ia gunakan untuk menelisik setiap sudut sekeliling nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampireDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...