Aurora tersenyum tipis menatap kepergian Ashton dari halaman rumahnya, pria itu ternyata baik dan juga ramah- pantas saja banyak teman wanitanya yang menyukai Ashton. FikirnyaKaki jenjangnya melangkah memasuki kediaman mewah nya yang berdiri tak jauh dari hutan, cuaca hari ini sedikit mendung seolah menggambarkan sedikit perasaan Aurora. Untung saja tak sampai hujan, jika iya maka siap-siap saja ia akan basah kuyup- bersama dengan Ashton menaiki motor besarnya membelah jalanan
Aiih!!! Fikiran macam apa itu Aurora, memalukan!
"Sayang, kok jam segini sudah pulang? Memangnya tidak ada pelajaran tambahan?" Aurora mempoutkan bibirnya seraya melempar tas ransel miliknya kearah sofa, tumben sekali mommya nya hari ini tidak bekerja. Biasanya saat ia pulang tidak ada sambutan seperti saat ini
"Kenapa hum? Apa ada masalah, cerita sama mommy!" Aurora diam, membiarkan sang mommy duduk disampungnya dan beralih mengelus surai hitam miliknya lembut, Aurora berbalik dan memeluk tubuh wanita paruh baya dengan netra sedikit sipit itu erat
Sudah lama sekali ia tak bermanja-manja seperti ini mengingat mommynya jarang sekali berada dirumah
"Hari ini Martin izin pulang lebih awal mom, karena masalah kesehatan. Jadi Rora pulang saja" cerocos Aurora setelah merasa sedikit lebih nyaman
Sang mommy tersenyum
"Mungkin Martin terlalu lelah mengajari anak mommy yang rewel ini, mangkannya dia sakit! "Aurora sontak menegakkan tubuhnya dan menatap sang mommy dengan wajah kesal
"Mommy jahat!""Hahaha bercanda sayang... Martin pasti hanya kelelahan dan butuh istirahat, kalau dia besok belum masuk juga kamu harus jenguk berarti"
Aurora mengerjap, menjenguk Martin? Ia sangat ingin, tapi... Ia kan sudah harus move on
"Aurora gak mau ah, lagian Martin emang sering izin kok mom. Bisa aja dia cuman berlagak sakit-sakitan doang" dengan wajah yang dibuat seolah-olah tak perduli Aurora berkata asal membuat mommynya hanya bisa menggelengkan kepalanya
"Yaudah terserah kamu, tapi ingat loh! Martin cape-cape ajarin kamu biar kamu makin pintar"
Ucapan mommynya barusan membuat hatinya tersentil. Apa benar ia harus menjenguk Martin jika ke esokan hari pria itu masih izin?
"Yasudah lihat besok saja" dan pada akhirnya, hati selembut sutra milik Aurora luluh juga
Gadis itu mendesah lelah seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa seraya menunggu asistan rumah tangganya mengambilkan segelas jus untuknya
"Tadi pulang diantar siapa?"
"Huh?" Aurora menoleh mendengar pertanyaan mommynya yang tak ia pahami. Memang dasar otaknya lemot, seperti ini saja masih minta di ulang
"Tadi kamu pulang diantar siapa? Kok gak minta jemput pak sopir?" Dengan sabar mommy gadis cantik itu kembali mengulang pertanyaannya
"Oh itu... Ponsel Rora mati, jadi gak bisa menghubungi pak sopir. Mau minta antar Hanson tapi dia latihan di luar sekolah, terus ketemu Ashton teman sekelas Martin. Rora jadinya diantar dia deh" jawab Aurora dengan jujur lalu beralih meneguk jus yang baru saja dihidangkan di meja oleh seorang maid
"Kenapa gak di ajak mampir dulu nak Ashton nya?"
Sejenak Aurora menghentikan tegukan nya tuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan dari mommy nya
"Ashton ada latihan Rugby, jadi dia langsung balik lagi ke sekolah""Waaahhh!!! Keren ya anak Rugby! Oh ya... Ashton sama Martin, mana yang lebih ganteng? "
Uhuk!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/215466974-288-k746659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampirDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...