Aroma Asing Martin!

1.6K 98 8
                                    


Dengan wajah kusut Aurora berjalan terasuk-asruk begitu sang sopir membukakan pintu untuknya, fikirannya penat begitu pun hatinya

Ah... Aurora tak sabar merebahkan tubuhnya diatas rajang. Belum lagi oleh-oleh yang ia bawa menanti- ya apalagi kalau bukan pekerjaan rumah. Tadi saat detik-detik menjelang bell pulang, gurunya dengan mapel Biologi tiba-tiba memberi setumpuk tugas untuk mencari tahu tentang jamur liar disekitar rumah, dan akan memberi nilai tambahan jika sekaligus membawanya

Ah Aurora pening memikirkan tugasnya, ia bahkan tak sadar terus memaki sepanjang perjalanan pulang, sampai  sang sopir saja kebingungan melihat sikap nona mudanya itu. Beberapa kali ia bahkan bertanya namun Aurora terus mengatakan 'tidak apa-apa'

Sesampainya dirumah niat hati Aurora ingin langsung merebahkan tubuhnya namun tidak bisa, lantaran perutnya yang keroncongan belum terisi satupun makanan selain sushi hasil palakan tadi siang. Alhasil tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu, gadis cantik itupun segera menyambangi meja makan dan segera mengambil alih piring kosong dengan mengisinya dengan lauk pauk yang mommynya masak kan

"Nona muda apa tidak sebaiknya ganti baju seragmanya dulu?"

Aurora menoleh mendapati pembantu rumah tangganya, yang hanya bertugas membersihkan rumah nya tanpa memasak

"Aurora gak sempet bi, perutnya gak nahan minta di isi nih"jawab Aurora setelah menelan habis sisa makanan di mulutnya

"Yasudah kalau begitu..."

Aurora mengangguk dan kembali asik menekuri makan siang ke soreannya sampai lupa jika mommy dan daddynya belum memunculkan batang hidungnya

"Bibi...!!! Mommy sama daddy kok belum pulang?"Aurora berseru keras, bertanya kepada sang pembantu yang tengah mencuci piring di dapur

"Nyonya sama Tuan lagi ada urusan kerjaan non, tapi kalo gak salah sih Tuan bentar lagi pulang kok. Gak tau kalau nyonya"

Aurora seketika mempoutkan bibirnya, malas mendengar hal itu. Sudah tahu anaknya cuman satu tapi ditinggal-tinggal terus, makin kesepian Aurora jadinya

Tinggal dirumah besar yang dikelilingi hutan lebat dan tidak ada teman satupun kecuali kedua sahabatnya itu, ya siapa lagi kalau bukan Miyan dan Hanson. Tapi rumah mereka jauh dari jangkaun rumahnya, ia hanya bisa berkomunikasi lewat ponsel atau jika Aurora benar-benar mati kesepian ia akan memaksa daddynya tuk memberi izin menyambangi rumah Miyan atau Hanson

Miris sekali ternyata hidupnya





************





Tak terasa dua jam Aurora menghabiskan waktu istirahatnya dengan rebahan diatas ranjang empuk di kamar bernuansa baby blue miliknya, dan saat terbangun ia terkejut lantaran waktu sudah menunjukkan pukul lima. Ia teringat akan tugasnya yang harus dikumpulkan besok,

dengan tergesa tanpa memperdulikan penampilannya ia pun melompat dari atas ranjang, masih mengenakkan baju seragamnya yag kini sudah kusut akibat gaya tidurnya yang ekstrim

Tak berfikir panjang dimanakah ia harus mencari jamur tersebut yang penting ia berusaha terlebih dahulu, ia akan mencoba menyisir kebun dekat rumahnya. Pasti disana banyak jamur liar tumbuh

"DADDY!!!"Teriak Aurora begitu ia melihat daddynya yang sudah pulang, namun masih terlihat asik memainkan jemarinya diatas laptop miliknya

"Iya sayang, ada apa?"tanya sang Daddy tanpa mengalihkan pandangannya dari layar plasma didepan matanya

"Bantu Aurora cari jamur ayo!!!"perintah Aurora seraya menarik-narik tangan Daddnya agar berhenti bekerja

Yuki, pria paruh baya berwajah oriental itu menatap wajah putri semata wayangnya yang kini merengek

Mr. Vampire Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang