Sebisa mungkin Aurora menahan tangis nya di depan para tamu yang hadir dalam pernikahan yang tak di inginkan nya ini, ia tahu mereka berasal dari kalangan atas- setara mungkin dengan Jack. Bahkan Shareen beserta keluarga besarnya pun ikut hadir. Jika bukan karena ancaman Vampir sialan itu, Aurora mana mungkin bersedia berdiri di hadapan karpet merah yang membentang di antara para tamu sambil di dampingi oleh Paman Robert
"Ini hari bahagia mu, nak. Tersenyumlah meski hati mu kini menangis." bisik Paman Robert, pria paruh baya itu terus menenangkan nya sedari tadi. Ia paham sekali atas penderitaan Aurora
Keponakan nya satu itu memang tak bisa diberitahu, keinginannya harus selalu terpenuhi. Robert bahkan lelah adu mulut dengan Jack, ia jelas menentang pernikahan ini karena usia Aurora yang masih begitu belia dan nanti nya gadis itu justru akan semakin membencinya
Tapi ya mau apapun alasannya, Jack tidak perduli. Aurora miliknya, ia berhak melakukan apapun kepada gadis itu. Fikir nya
Aurora menarik nafas nya dalam dan menghembuskan perlahan, ia tetap tak bisa tersenyum. Jemarinya dengn erat meremas Jas yang dikenakan Paman Robert. Gugup, takut dan benci jadi satu. Mungkin ini adalah hari kematian nya
Jack sukses menghancurkan masa depan nya.
Musik melodi mengalun dengan indah, kaki Paman Robert mulai melangkah- Aurora enggan mengikuti tapi melihat tatapan intens Jack di depan sana serta tatapan kagum para tamu membuat Aurora mau tak mau ikut melangkah dengan kaku
Selamat tinggal masa remaja, selamat tinggal tugas-tugas Sekolah, selamat tinggal Miyan dan Hanson. Hidup Rora tidak akan sama lagi. Selamat tinggal kebebasan...
Decak kagum serta berbagai pujian yang di lontarkan para tamu nyatanya sama sekali tak membuat Aurora bangga atau merasa senang. Mereka tidak tahu di balik riasan cantik atau gaun indah yang melekat di tubuhnya, ada hati yang menjerit pilu. Gadis itu bagaikan mayat hidup, berjalan anggun melintasi karpet merah menuju pelaminan, sementara di sana Jack sudah menunggu dengan gagah sambil terus menatap nya penuh arti
Ini semua Aurora lakukan demi kedua orang tuanya, demi Martin. Orang-orang berharga yang Aurora cintai. Ia bahkan mulai memikirkan tentang nasib tunangan Jack- entah di mana wanita bar-bar itu berada. Harus nya wanita itu yang di sini, bukan dirinya
Tak terasa, Paman Robert kini sudah menghentikan langkah nya tepat di hadapan Jack. Ia menyerahkan Aurora kepada keponakan nya itu. Aurora menahan nafasnya begitu jemarinya dengan lembut di genggam dan di cium penuh kelembutan oleh Jack
Sekali lagi, tatapan mereka kembali bersitubruk. Aurora hendak berpaling namun tidak bisa, membuat Jack seketika menyungging kan senyum miringnya tipis
Sialan memang, wajah nya saja bak malaikat tapi hati nya melebihi Iblis. Aurora muak dengan Jack! Andai saja ia bisa memutar waktu, Aurora mungkin akan lari ke ujung dunia demi menghindari Jack. Pria itu sukses menjungkir balikan hidupnya, menikah di usia muda dengan pria seperti Jack sama sekali bukanlah impiannya. Membayangkan nya saja Aurora tidak pernah
Tapi takdir memang tengah bermain-main dengan kehidupannya, Aurora tak menyangka tiga menit berselang ia sudah resmi menjadi Istri sah sang Raja kegelapan
Ia hanya mampu memejamkan matanya, menahan tangisan luar biasa yang sangat ingin ia tumpah kan. Riuh tepuk tangan penuh kebahagiaan menyambut hidu baru nya, namun baginya malah terdengar bagai kan simfoni penyiksaan
"Selamat, atas pernikahannya Paduka. Anda diperboleh kan untuk mencium Permaisuri... "
Deg...
![](https://img.wattpad.com/cover/215466974-288-k746659.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampirosDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...