Menandai Mu!

1.7K 94 1
                                    


Aurora marah, ia berusaha menahan rasa lapar dan rindu kepada mommy dan daddynya. Ia mencoba melampiaskan semua hasrat kekesalan nya dengan melukis, tak mungkin juga ia dengan santai berkeliaran di rumahnya jika pria jahat itu masih berada di atap yang sama dengannya. Aurora tak sudi! Meski perut langsingnya sudah meronta meminta di isi banyak masakan sang mommy

Tanpa melepas seragam yang melekat di tubuhnya, Aurora terus meliuk-liukan kuas ajaib kesayangan nya di atas kanvas putih yang kini mulai di hiasi coretan yang membentuk gambar pemandangan langit senja. Beberapa tinta terciprat dan mengotori seragam yang di kenakannya, namun Aurora merasa tak perduli dengan hal itu

"Kenapa dunia bisa sesempit ini sih! Kenapa juga Daddy bisa punya teman monster seperti dia? Apa daddy gak tau kalau dia itu penjahat?" gumam Aurora lalu melempar kuas di tanganya saat perutnya mulai kembali meronta

Trak....

"Ini rumah Rora! Tapi kenapa Rora harus takut? Hiks... Rora lapar, Daddy sama mommy jahat gak perduli sama Rora!" sambil terus menggerutu Aurora menghentakkan kakinya beberapa kali sambil menghadap kearah pintu kamarnya, seolah-olah tengah menjadikannya sasaran kekesalan nya

Cklek....

Pintu seketika terbuka tanpa Aurora duga, tubuhnya berjengit saat sosok Daddynya lah yang menjadi dalang atas keterkejutannya itu. Ugh! Hampir saja Aurora mengira jika pria jahat itulah yang menerobos masuk kamarnya

Pria paruh baya di depannya melangkah seraya melempar senyum yang di rindukannya, namun kali ini Aurora takkan luluh. Ego nya masih menguasai dirinya, wajahnya yang awal nampak tegang ia buru-buru rubah menjadi ekspresi jutek

"Rora... " Aurora memalingkan tubuhnya sambil bersidekap kala Daddy nya memanggil

Pria paruh baya itu menghela nafas saat melihat sikap kekanakan putri kesayangannya itu, Aurora jarang bersikap seperti ini jika tidak dalam kecewa mode on. Tapi apa hanya karena masalah spele siang tadi putrinya sampai menahan lapar dan mengurung diri sampai malam?

"Rora! Daddy punya hadiah loh! Pasti Rora suka, sini deh lihat!"

Aurora tak bergeming sedikit pun meski Daddynya di depan sana kini membujuknya sambil mengiming-imingi tas besar ditangannya. Entah benda macam apa yang akan di sogok Daddynya kali ini. Jiwa penasaran Aurora memang tak bisa di ajak kompromi. Tubuhnya masih membeku tapi hati dan fikiran nya malah bermain tebak-tebakan

Ya Tuhan! Rora penasaran pengen lihat apa yang di bawa Daddy, tapi masa iya sih Rora luluh begitu aja. Malu! Harga diri ih, tahan tahan...

Hati dan fikirannya berperang, menyuarakan apakah ia harus tetap kokoh pada ego nya atau luluh dengan tawaran Daddy nya

"Lihat nih kanvas baru extra besar dengan satu set alat lukis keluaran terbaru, yakin gak mau nih?!"

Mata Aurora membulat dengan sempurna, tanpa bisa ia tahan lagi kini tubuhya sudah merangsek mendekati Daddynya

"Maauuuuu!!!" sambil melompat-lompat kecil Aurora menengadahkan tangannya kepada Daddynya

Pria paruh baya itu terkekeh, untung saja sogokan nya kali ini tak meleset. Putrinya itu pasti akan luluh di berikan seperangkat alat lukis ketimbang di berikan seperangkat Make Up lengkap keluaran brand ternama sekalipun

Aurora begitu antusias saat bungkusan besar itu telah berpindah ke tangannya, ia berjalan mendekati ranjangnya sambil menjatuhkan bokongnya dan mulai melakukan unboxing dengan tak sabaran. Matanya berbinar serta decakan kagum dan rasa puas tanpa suara berkali-kali keluar dari mulut Aurora, membuat pria paruh baya di hadapannya terkekeh melihat hal itu

Mr. Vampire Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang