Masuk Sekolah!

782 35 1
                                    

Aurora memalingkan wajah nya gugup begitu melihat kedatangan Jack. Pria itu melangkah santai hendak mendekati dirinya yang tengah duduk bersandar di kepala ranjang. Aurora baru saja terbangun dari mimpi aneh- mimpi yang ia anggap sangat menggelikan, dimana hanya ada ia dan Jack yang menjadi tokoh utama di dalam mimpi nya

Ia melihat si pria tua jahat yang merebut ciuman pertamanya itu bertingkah gila. Mengejar-mengejarnya sambil meneriakan kata cinta, bersikap manja, dan selalu menatap nya dengan tatapan memuja. Dan aneh nya- Aurora di mimpi nya itu seolah-olah merasa bahagia dan menerima setiap perlakuan Jack

Benar-benar tak bisa dipercaya dan di luar nalar!

Untung saja Aurora segera terbangun dari tidurnya dan menggagalkan kelanjutan mimpi menjijikan itu. Ia tidak bisa membayangkan jika Jack yang jahat, arogan, dan selalu menatap nya dengan mata tajam bisa berlaku layaknya pria romantis penuh kasih sayang.

Aaarrggghhh!!

Itu pasti gara-gara ciuman yang Jack berikan semalam. Dia pasti menyelipkan mantra sialan yang membuat nya bisa bermimpi aneh. Aurora bahkan sampai trauma setelah nya, untung saja ia sempat memberi pria tua itu tamparan sebagai balasan dari perbuatan cabul nya. Setidaknya Aurora sedikit merasa lega karena bisa sedikit menjaga harga dirinya. Untung nya pun Jack tidak marah apalagi membalas tamparan nya, Aurora sempat menduga hal itu sampai dirinya mencoba melindungi kedua pipi nya menggunakan bantal

Plis! Plis! Jangan mendekat! Sana menjauhhh...

Aurora berteriak di dalam hati, berharap Jack memutar langkahnya. Ia belum siap menatap wajah pria itu, mimpi nya masih terbayang jelas di ingatannya sehingga dirinya tanpa sadar terus berkomat-kamit melafalkan doa sambil memejamkan mata

Tak!

"Shit!" Aurora mengumpat begitu merasakan jentikan jari di keningnya. Cukup nyeri, sampai membuat nya meringis

Gadis itu membuka matanya, menatap balik sepasang mata tajam yang berkilat geli, yang hanya berjarak satu jengkal dengan posisi wajah nya kini, Aurora kontan membelalak dan memundurkan wajah nya

Jantung nya berdegup dua kali lebih cepat sampai membuat Aurora sedikit terengah, ia tak mengira jika posisi Jack akan sedekat ini dengan nya

"Kenapa wajah mu memerah?" celetuk Jack seraya menunjuk gurat merah yang menjalar di area pipi Aurora dengan polos

Benar-benar sialan! Pria tua itu selalu membuat Aurora merasa malu sampai ke tulang-belulang

"Ti-tidak, pipi Rora baik-baik saja" kilah Aurora, ia tak mau mengaku

Jack tersenyum miring, ia tahu Aurora tengah bersikap malu-malu kucing kepadanya. Ia pun menarik wajah nya, berdiri tegap dengan gaya cool seperti biasa

"Ayo mandi!"

"A-apa?"

Aurora menoleh dengan cepat setelah mendengar ajakan Jack barusan. Apa pria itu gila?

"Kau... " Aurora kehilangan kata-katanya, ia menunjuk-nunjuk wajah Jack dengan wajah yang sudah memerah bak kepiting rebus

Jack melesat dengan cepat, membuka tirai kamar Aurora, sehingga menampilkan suasana pagi yang sejuk dengan matahari yang masoju menyorot kan cahayanya malu-malu

"Kau lupa ya Kitten, hari ini kan hari pertama mu masuk Sekolah setelah satu minggu kemarin libur. Kau sendiri yang merengek kepada ku meminta izin untuk pergi. Ayo cepat mandi, sebelum terlambat!" tukas Jack menyadarkan Aurora dari prasangka buruk nya

Mr. Vampire Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang