Nafas Jack memburu begitu para pengawal nya menyeret keluar bedebah-bedebah sialan tak tahu diri itu dari kediaman nya, ia tak mengira jika Raja sialan itu berniat membunuhnya. Harusnya Jack memang tak menerima tawaran pertemuan itu dari awal, waktu nya yang berharga jadi terbuang percuma hanya untuk melayani Raja sialan itu
Ia benar-benar geram, sampai terlintas di fikirannya rencana pembantaian yang amat keji untuk pria itu sekaligus keturunannya. Seperti nya akan sangat menyenangkan bermain-bermain sejenak di sela-sela tugasnya yang kian menumpuk. Apalagi melihat tatapan Raja Ramon yang penuh dendam membuat Jack yakin untuk segera membantai nya habis-habisan
"Bryant!" Jack berteriak, wajahnya terlihat sangat mengerikan
Sedetik kemudian Bryant pun sudah berdiri tepat di hadapan Jack, menundukkan kepalanya penuh hormat
"Ada yang bisa saya bantu, paduka?"
"Awasi Raja sialan itu, aku tahu dia sedang merencanakan penyerangan kepadaku." titah Jack dengan tegas
"Baik, paduka. Saya akan mengutus beberapa penyusup untuk memata-matai Raja Ramon."
Jack mengangguk lalu berdiri dan berjalan mendekati jendela yang menampilkan pemandangan indah taman di Istana nya- taman yang ia buat khusus untuk Mommy nya.
"Apa Lunar sudah melakukan tugas khusus itu?" tanpa menoleh Jack kembali melempar pertanyaan
Atmosfer di ruangan itu benar-benar terasa mencekam, Bryant bahkan beberapa kali harus mengusap tengkuk nya yang terasa tak nyaman. Paduka nya benar-benar tengah diliputi amarah
"Sudah Paduka, Lunar sudah melakukannya. Mengirim kotak itu ke tangan yang tepat"
Jack berbalik dan menyandarkan tubuhnya di tepi jendela seraya menatap Bryant tanpa ekspresi
"Bagus, kali ini harus berhasil. Aku mau mereka tahu jika aku tidak pernah bermain-main dengan semua tindakan ku."
Bryant mengangguk, mengerti dengan keinginan Raja nya itu. Usaha balas dendam kali ini harus berjalan sempurna atau akan ada banyak nyawa yang menadi taruhannya nanti, Jack terlalu mengerikan- tak ada yang mampu menahan keinginannya. Sekalipun nyawa pria itu terancam, sang Raja takkan berhenti. Kabut dendam sudah membuta kan semuanya
Dan lagi, siapa suruh mencari gara-gara dengan Vampir keturunan Iblis seperti Jack. Mereka sendiri sebenarnya yang memulai, Jack hanya melanjutkan apanya sudah mereka- para musuhnya mulai. Apalagi sekarang ada sosok matenya, sehingga membuat Jack semakin over protectif. Setitik saja ada yang berniat mencelakakan Aurora, maka kematian sebagai balasan nya
"Rapihkan semua kekacauan ini, malam ini aku akan singgah di sini. Katakan kepada Lunar untuk menemui ku sore nanti."
"Baik Paduka."
Jack pun melenggang pergi keluar dari ruangan yang sudah porak-poranda dengan pecahan beling dan buku-buku yang berserakan di lantai. Malam ini dan mungkin malam-malam selanjutnya Jack akan tetap singgah di Istana ini, ia mungkin akan merindukan Aurora yang berada di Istananya yang lain. Tapi mau bagaimana lagi, Aurora akan lebih aman disana daripada ia ikut serta kan menginap di Istana yang sama dengannya
Selain itu, Jack juga mulai merasakan tanda-tanda besar adanya serangan balik dari para musuhnya, mungkin berjauhan dengan Aurora untuk sementara bisa membantu menjaga konsentrasi nya dalam menyusun strategi. Karena bagaimana pun feromon dari sosok cantik itu selalu sukses membuat Jack hilang kendali
***********
Julia yang baru saja menyelesaikan acara pertemuan rutin dengan para Lady dari kerajaan lain tiba-tiba berseru ketika melihat seorang pelayan wanita membawa satu kotak besar dengan pita merah ke arah luar Istana, bukan kah itu adalah salah satu hadiah miliknya yang dikirimkan seseorang kemarin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampireDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...