Tatapan nya dalam sekejap teralihkan, begitu melihat pelayan setia nya datang menghadap. Pria pemilik surai coklat gelap yang setia memegang kuas di tangannya itu tersenyum lebar, lantas berdiri seakan tengah memberi sambutan
"Ah pelayan setia ku, apa kali ini yang mendorong mu untuk datang menemui ku?" tanya nya dengan suara yang di buat seramah mungkin, padahal siapapun tahu jika itu adalah sebuah gimick semata
Pria dengan pakaian ala perajurit yang setia menundukkan kepalanya itu mulai mendongak, menatap wajah tuan di hadapannya
" Hormat tuan, Raja muda dan Tuan muda benar-benar akan mendatangi pesta itu. Saya juga mendengar jika Raja muda berniat mengenalkan mate nya" ujar sang pelayan memberi informasi yang di dapat kan nya, membuat pria angkuh setengah baya itu tersenyum miring mendengarnya
"Ah begitu kah? Seperti nya pesta kali akan lebih seru dari tahun-tahun sebelum nya. Katakan kepada para pelayan, untuk menyiapkan Jas mewah serta gaun cantik untuk permaisuri ku. Setelah itu kau awasi lagi pergerakan mereka berdua. Jangan sampai tertangkap kali ini!" sang pelayan menangguk, dan segera pamit undur diri untuk memenuhi perintah tuan nya
Pria setengah baya itu mendelik dengan tatapan iblis begitu sang pelayan meninggalkan nya seorang diri, ia kembali memfokus kan pandangan menatap hasi karyanya di mana goresan kuas di tangannya membentuk gambar sesosok gadis yang tengah memohon kepada seseorang yang tengah di duduk atas singgasana, layaknya memiliki sebuah makna tersembunyi
"Aku harus menyiapkan hadiah untuk kedua anak itu, dan akan lebih menarik jika aku memberi satu permainan untuk wanita cantik yang di bawa nya" gumam nya, merencanakan sebuah rencana yang di maknai konotasi buruk
**************
"Jadi gadis yang baik, jangan lepaskan genggaman tangan ku. Kau tahu bukan jika orang-orang di dalam sana tak lebih baik dari pria tua ini?" Jack berbisik di telinga Aurora begitu mereka tengah berjalan menyusuri karpet merah yang membentang menyambut para tamu
Aurora yang tengah terperangah menatap suasana pesta yang begitu memanjakan mata padahal baru di depan Istana hanya bisa mengangguk, meskipun tak sepenuhnya mendengar perintah pria di samping nya
Jack tersenyum tipis melihat gurat antusias Aurora, padahal sebelum nya gadis itu benar-benar enggan ikut. Tangan kekar nya bergerak kian mengeratkan rengkuhannya, seolah-olah takut kehilangan mate nya
Mereka berdua mendapat sambutan dengan penuh hormat dari puluhan pengawal yang berjajar. Karena setelah bertahun-tahun lama nya, Jack- Raja Vampir yang terkenal angkuh dan kejam itu kembali dan kali ini membawa serta seorang wanita cantik yang memiliki aura memikat
"Hormat yang mulia!" Jack mengangguk singkat begitu pelayan Almeer Castle menyambut nya dengan penuh hormat
Jack menyerahkan gulungan surat undangan yang di terima nya, untuk di tukar kan dengan sebuah souvenir khas yang selalu di berikan kepada para undangan. Jika sebelum nya Jack takkan mengambil buah tangan itu, tapi berhubung ia membawa Aurora- Jack pun takkan melewatkan nya
"Ku harap bukan barang-barang sampah yang akan Almeer Castle persiapkan" dengan nada angkuh, Jack berseru dengan santai membuat pelayan di samping nya terkekeh sambil mencuri pandangan kearah Aurora terus-menerus membuat Jack geram melihatnya
"Tentu tidak yang mulia, Almeer Castle sudah mempersiakan buah tangan istimewa" sahut pelayan tersebut seraya menyerahkan kotak merah berpita hitam berukuran telapak tangan orang dewasa kepada Jack
"Aku takkan berterima kasih, tapi jika kau mau menyumbangkan sepasang bola mata sialan mu itu. Mungkin aku akan memperhitungkan nya lagi" Jack berdesis pelan di telinga pelayan itu sambil memberikan tatapan sadis layak nya malaikat maut
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampirosDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...