"Di mana teman kalian?"
Hanson dan Miyan menoleh saat satu pertanyaan yang berasal dari pria asing, yang tak lain adalah sosok Martin mengintrupsi ke duanya
Hanson mengernyit, wajah nya mendadak berubah layak nya orang kebingungan. Sementara Miyan- gadis manis itu hanya terdiam, seolah tengah mencari jawaban atas pertanyaan pria di hadapannya
Martin merasa ada sesuatu yang telah terjadi kepada mereka berdua, di lihat dari ekspresi kedua nya seperti terkena sihir atau lebih jelas nya hipnotis. Ia tak mampu mengendus aroma asing yang mencurigakan, hanya aroma kedua nya atau seluruh murid yang tengah berlalu lalang
"Di mana Aurora?" sekali lagi Martin bertanya setelah berhasil menggiring Miyan dan Hanson ke sebuah kelas kosong, kali ini Martin menggunakam kekuatan supra natural nya- mengorek informasi sekaligus menyadarkan kedua orang itu
"Akh! Astaga! Kau mengejutkan ku..." Hanson menjerit selepas Martin berhasil menyadarkan pria itu, sementara Miyan hanya mampu tertegun- menatap aneh Martin dan respon Hanson saat ini
"Kenapa aku dan Hanson berada di sini? Dan sedang apa kau di sini, Martin?" kali ini Miyan buka suara, menyadari keanehan yang telah terjadi. Apalagi kehadiran Martin seorang diri di hadapan nya dan Hanson cukup membingungkan
Martin memutar kedua bola mata nya malas, pria pemilik tatapan tajam itu kini harus ekstra bersabar menghadapi dua sahabat dari gadis yang tengah ia cari keberadaan nya itu
"Iya, Miyan benar. Sedang apa kau di sini? Jika kau mencari Aurora, kau terlambat karena seorang pria dewasa dengan wajah tampan sudah menjemput nya terlebih dahulu" cerocos Hanson seraya bersidekap menatap sinis kearah Martin
Entahlah, apa kah Martin harus berterima kasih atas keterbukaan ucapan Hanson tanpa harus ia paksa, atau memberi pria itu sebuah jitakan pedas karena ekspresi mengesalkan nya itu
"thanks!"
Hanson dan Miyan ternganga begitu Martin mengucapkan terima kasih dan berlalu pergi, apakah perkataan Hanson barusan begitu berharga sehingga pria yang terkenal begitu dingin itu amat menghargai nya, dengan memberi nya ucapan terima kasih?
"Wah... Aneh! Ku fikir kali Martin akan berbalik mengejar Aurora. Hebat!" gumam Hanson dan memberi aplouse berupa tepuk tangan seraya membeberkan senyuman tak percaya
Miyan mendengus dan memutar kedua bola mata nya malas, gadis itu pun bergerak- menarik ujung lengan Seragam yang di kenakan Hanson. Menyeret pria itu keluar Sekolah sebelum mereka berdua terjebak karena petugas keamanan yang akan segera mengunci pintu gerbang
Tapi entahlah, perkataan Hanson sedikit mengusik fikiran Miyan. Jika ia lihat dengan kedua mata cantik nya, ekspresi Martin saat mendengar Aurora pulang dengan pria lain cukup tak biasa. Tatapan sinis, serta ekspresi tak rela cukup jelas tergambar dari mimik muka pria itu- seolah tak menyukai jika Aurora berdekatan dengan pria lain. Ya tak seperti biasanya, Martin mungkin hanya akan menatap dingin Aurora lalu pergi tak perduli
Tapi kali ini?
Oh! Jadi... Apakah benar Martin akan berbalik mengejar Aurora yang tengah berusaha Move On dari cinta sepihak nya itu?
................
Martin berlari secepat kilat, angin kencang berhembus menerpa tubuh nya tak ia perdulikan. Fikiran nya kalut memikirkan apa yang akan terjadi kepada Aurora kini, terlebih ia tak mampu mendeteksi aroma gadis itu maupun sosok laki-laki yang di gambarkan Hanson
Seolah-olah seseorang sudah mengelabui dan menghilang aroma kedua nya, Martin tahu jika hal itu memang ada dalam dunia nya. Namun hanya Vampir yang memiliki kekuatan besar lah yang mampu melakukan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampirDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...