*Yogs... Semoga Up kali ini menghibur malam minggu kalian sebagia jomblo yang suram*************
Ia tidak pernah tahu, hidupnya yang biasa saja kini telah berubah. Takdirnya seakan menantang, menginginkan kebangkitan dari kebodohan serta keluguannya untuk melihat masa depan penuh gairah, cinta, dan pertarungan. Tapi apakah semua yang terjadi ini nyata? Ia tak pernah tahu dan tak mau tahu, yang ia inginkan hanya hidup normal sebagai seorang gadis bahagia dengan di kelilingi keluarga yang hangat, teman yang setia serta kegemaran tiada bosan- melukis.
Ah... Nampaknya keinginannya itu adalah keinginan sejuta umat, lagipun siapa yang tak mau hidup bahagia, normal tanpa adanya orang asing yang menyusup dan tiba-tiba memporak porandakan hidupnya hanya dalam sekali kerdipan mata? Tidak ada, kecuali manusia yang putus asa dan bersedia melempar kan tubuhnya sendiri kepada monster yang haus akan darah
................
Aurora, gadis belia berparas cantik jelita yang kesempurnaan nya tak main-main- setara dengan kecantikan seorang Dewi Aphrodite. Tak ada kaum adam satupun yang berani menolak pesonanya, sikap lugu dan tatapan teduhnya bagaikan sebuah ujian berat bagia pria mana pun yang tak sengaja melirikan matanya, menatap gadis mungil itu
Sama seperti apa yang tengah pria itu rasakan. Getaran asing saat menatap kedua mata teduh gadis itu selalu hadir, meruntuhkan dinding kokoh atau tujuan hidupnya selama ini. Sikap polos dan perkataan penuh kejujuran namun sarat kebencian yang melekat dari gadis itu bagaikan sebuah hiburan baginya, tak ada rasa kesal hanya hasrat dan keinginan kuat untuk menarik gadis itu agar tetap berada di sisinya
Tanpa sadar pria itu mengakui jika detik ini gadis itu adalah candu bagi nya. Ia tak seperti dulu lagi yang naif, dan kini berubah menjadi pria munafik. Sungguh ironi, seorang Raja Vampir yag terkenal akan kebengisan, keangkuhan, serta minim akan moral- kini berubah sekejap mata setelah menemukan setengah jiwanya- mate.
Kedua bola mata merah menyala miliknya menatap tajam sosok mungil nan lemah yang kini terbaring nyaman di atas ranjang empuk dengan balutan selimut sehalus bulu angsa, semuanya sudah ia sediakan sebaik mungkin agar kekasihnya itu merasa nyaman
Tubuh mungilnya menggeliat pelan seiring kedua kelopak matanya terbuka dan mengerjap pelan, semua itu tak luput dari penglihatan Jack- sang Raja Vampir. Sudut bibirnya terangkat sebelah, menampilkan seringai menyeramkan namun menggoda. Hanya melihat gelagat kecil gadis mungil itu saja sudah membuat sisi lain dirinya terbakar entah mengapa, ada luapan kebahagiaan tak kasat mata tatkala ia berhasil membawa tubuh itu masuk dan tinggal di dunia yang sama dengannya
"ehm... Ini bukan kamar Rora" gumaman bernada serak sarat akan kebingungan itu membuat Jack hampir terkekeh, ia bisa menyaksikan secara jelas dari sudut kamar dengan intensitas cahaya gelap sehingga menutupi sosok dirinya. Aurora merubah posisinya menjadi duduk tegak, satu tangannya ia gunakan untuk mengucek sudut matanya. Gadis itu masih belum menyadari sosok lain yang tengah duduk di sudut ruangan
Aurora dengan tampang lugu meneliti seisi ruang kamar yang di tempatinya, tatapannya berubah takjub saat kedua matanya di suguhi interior klasik bercampur modern- seperti kamar seorang putri kerajaan. Ia benar-benar menyukainya. Ada banyak furnitur mewah dan beberapa boneka lucu yang kini menarik minatnya, saat Aurora hendak beranjak meraih satu boneka beruang di atas nakas tiba-tiba matanya tak sengaja melirik sebuah figura kecil yang berdiri di samping boneka tersebut
Kedua matanya seketika membelalak menatap wajah cantik miliknya yang ternyata terpajang di sana
"Tidak mungkin, ini kan bukan kamar Rora" kebingungan Aurora bertambah, ia jelas tidak buta tuk mengenali sosok gadis berkuncir kuda dengan seragam sekolah tengah berdiri tepat di depan gedung sekolahnya. Aurora rasa foto itu di ambil diam-diam. Bulu kuduknya merinding, ia dengan cepat merampas foto tersebut dan memegangnya kuat
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Vampire Love Me
VampirosDengan paras yang menyerupai bidadari, Aurora bagaikan bintang di mata para kaum adam. Bersinar dan memukau. Namun sayang, Aurora hanya di anugrahi kecantikan fisik, tidak dengan kepintaran otaknya Aurora begitu lugu, polos seperti kertas putih. Di...