Day 3

3K 392 59
                                        

Haaaiii..
Minta tolong voment-nya, yaa 😘
Let's be friends!~ (◍•ᴗ•◍)❤

Happy satnight, all!~ ( ˘ ³˘)♥

Happy Tummy, Happy Reading!~
( ◜‿◝ )♡

-
-
-
-



Day 3


Seumur hidup Mark belum pernah merasakan terintimidasi seperti ini. Ia baru saja keluar dari mobilnya, hendak menekan bel di dekat pagar rumah Haechan sebelum seorang lelaki yang lebih tinggi darinya dengan kulit agak kecoklatan seperti Haechan menghampiri, membukakan pagar untuknya dengan tatapan sinisnya.

"Lu pacarnya adek gue?" Pertanyaan dengan nada dingin itu menyapanya, membuatnya mengangguk kaku.

"Iya, Bang. Saya Mark Lee, pacarnya Haechan." Sosok itu mengangguk, kemudian mengedikkan kepalanya mengisyaratkan Mark untuk masuk ke dalam rumah, dengan sosok itu melangkah lebih dulu.

"Duduk," titah itu tegas membuat Mark merasa gerah, tak bisa bernapas dengan baik.

"Kalian baru jadian?" To the point, lelaki itu bertanya, lagi-lagi dengan nada dinginnya.

"I-iya, Bang." Tanpa sadar Mark tergagap.

Sosok itu sempat mengangguk sebelum kembali bertanya, "apa alesan lu macarin adek gue?"

Mark berdeham, berusaha mengusir gugupnya. "Saya suka sama Haechan, Bang. Saya sayang sama Haechan."

Mendengar jawaban itu, Mingyu --Kakak satu-satunya Haechan-- menaikkan satu alisnya. "Yakin?"

Entah pergi kemana rasa gugupnya tadi, kini ia malah mengangguk mantap. "Saya yakin, Bang."

Ya, Mark sudah memutuskan untuk melindungi Haechan, memperlakukannya sebagai pacarnya dengan baik, dan juga.. harus ia akui bahwa ia mulai menyayangi gadis itu.

Mingyu masih memasang tatapan menghakimi, bersedekap dengan punggung bersandar di sofa yang berhadapan langsung dengan Mark.

"Lu setingkat sama adek gue?"

"Saya tingkat akhir managemen bisnis, Bang." Jawaban itu membuat Mingyu mendengus seraya menyeringai remeh.

"Punya banyak waktu juga ya mahasiswa tingkat akhir buat pacaran," sindirnya, Mark hanya diam, meskipun lumayan gondok juga mendengarnya.

"Loh, kak Mark udah dateng? Chat ku ga dibales, kukira kenapa, ternyata lagi ngobrol sama Kakak." Haechan memecah keheningan yang sempat tercipta selama beberapa menit, dengan tangan sibuk memasukkan kotak bekal ke dalam paper bag-nya.

Sebenarnya tadi begitu mendengar suara Mark di ruang tamu, ia yang tadinya baru saja hendak menuang nasi goreng ke atas piring untuk sarapan langsung melipir mengambil kotak bekal. Tidak ingin pacarnya itu diinterogasi oleh kakaknya yang sedikit over protective.

"Kakak sampe jam berapa?" Gadis itu memeluk hangat Mingyu dari samping yang balas memeluknya, kemudian mengusak gemas puncak kepala sang Adik.

"Baru aja, mau kuliah kamu?"

Haechan melepas pelukan mereka, kemudian mengangguk. "Iya, Kak. Ada kelas pagi, dan aku buru-buru, udah kesiangan."

Setelahnya gadis itu menarik lengan Mark untuk berdiri, kemudian menyempatkan diri mengecup pipi sang Kakak. "Berangkat ya, Kak." Pamitnya seraya menarik lengan Mark untuk berjalan mengikutinya.

30 Days (MarkHyuck GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang