Haaaiiii
Sebelumnya neo mau ngucapin Selamat Hari Raya Imlek bagi semua yang merayakan, yaa..
Xin nian kuai le, Gong xi fa cai!! ~ 🎊🧧Dan..
I owe you all apologize 🥺👉🏼👈🏼
Neo mau minta maaf banyak² karena hobinya ngilang kek orang ditagih utang, padahal mah emang iya, utangnya ff 🤧Tapi ga bisa janji juga bakal sering nongol karena jujurnya tahun ini Neo lagi banyak banget agenda, suwer ga bo'ong.. Do'ain juga yaa supaya semuanya lancar, terutama my marriage plan..
Dan hamdalah neo dapat pasangan yang support banget, dia ngerti banget kalo calonnya fujo akut wkwkwk
Jadi, jangan takut neo bakal tutup akun yaa, soalnya dia mah oke² aja mah neo kayang kek, salto kek wkwkwk
Udah segitu aja, biar ga banyak bacot..
Yuk, langsung aja..
Happy tummy, happy reading!~
.
.
.
.Day 27
Haechan tak henti mengutuk dalam hati atas situasi canggung yang tengah ia alami. Harusnya ia masih di dalam kamarnya, berguling-guling ke kanan dan ke kiri di atas kasurnya seraya menggulir layar ponselnya pada aplikasi toktok miliknya.
Entah anugerah atau malah kutukan, kelas satu-satunya di hari ini dibatalkan oleh sang dosen dan sebagai gantinya mereka –anak didiknya— diberikan tugas individual. Bukan, bukan disana bagian yang Haechan rutuki, diberikan tugas pengganti kelas yang batal sudah biasa dialaminya dan teman-teman mahasiswa lainnya. Namun hal yang tengah dialaminya ini yang membuat hatinya tak henti merapal do'a sebagai penangkal kutukan.
Pagi tadi, setelah ia berhasil merebahkan tubuhnya di atas kasur seusai menjemur pakaian yang baru ia cuci dan mencuci piring, ia buka kunci layar ponselnya, di sana ada beberapa notifikasi, di antaranya balon percakapan dari Mark pada aplikasi obrolan, beberapa dari aplikasi media sosial miliknya, dan satu panggilan tak terjawab dari nomor asing, yang terakhir jelas membuat keningnya berkerut bingung.
Namun kebingungannya itu semakin menjadi kala nomor asing yang sama kembali menelepon, meski begitu ibu jarinya tetap menggeser ikon dial pada ponselnya.
"Halo?"
"Selamat pagi, benar ini dengan Kim Haechan?" Suara laki-laki yang sama sekali asing memenuhi telinga, terlebih sang penelepon baru saja menyebutkan nama lengkapnya, membuat kadar bingungnya kian meningkat.
"Benar saya Kim Haechan, maaf ini dengan siapa?"
"Saya Gabrielle McLaren, kakek dari Mark Lee. Bisa kita bertemu?"
Deg
Jantung Haechan secara tiba-tiba bertalu kencang, sama sekali tak menyangka bahwa lelaki yang selama ini secara tidak langsung menjadi penyebab hubungannya dan Mark dilanda ketidaknyamanan perihal kedatangan Mina –mantan dari Mark— menghubunginya. Dan apa tadi? Ingin bertemu? Oh, sungguh. Apa ini akan menjadi hari tersialnya?
"Saya anggap keterdiamanmu ini sebagai jawaban setuju, nanti akan saya kirimkan alamatnya. Saya harap tidak mengganggu waktu istirahatmu."
God. Apa kakek itu tahu bahwa hari ini Haechan tengah berlibur di rumah? Oke, ini mulai menakutkan.
Belum sempat Haechan menjawab, panggilan terputus sepihak setelah ia mendengar salam penutup dari kakek Mark.
Otaknya buntu, sama sekali belum bisa memproses apapun yang terjadi pagi ini secara tiba-tiba.

KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days (MarkHyuck GS)
FanficDalam waktu 30 hari apapun bisa terjadi, bahkan pada sepasang insan yang notabenenya adalah musuh bebuyutan.. kisah Mark Lee dan Kim Haechan yang penuh warna dimulai~ Semi baku // non-baku bxb // gs Haechan gs Jaemin gs Daehwi gs Felix gs MarkHyuck ...