Ini day 7 yaa..
Bukan 7 days..Apalagi 7days, a week eobseo nya Chenle wkwk..
Udah langsung aja..
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa cintakuuuu 😘😘😘Happy Tummy, Happy Reading!~
(◍•ᴗ•◍)❤-
-
-Day 7
Adakah yang bisa menebak apa yang dilakukan Mark setelah ia memasuki apartemennya?
Memang di luar kebiasaan rutinitasnya, bila di hari-hari sebelumnya begitu ia sampai di sana, pemuda itu akan langsung memasuki kamarnya dengan wajah sedatar papan triplek. Namun, berbeda dengan kali ini.
Lelaki Lee itu tak langsung memasuki kamarnya, alih-alih mendudukkan diri di sofa kecil yang terletak di sudut ruangan, mengusap wajahnya sejenak, hingga kemudian jemarinya berhenti di bibirnya, dan terlukis lah senyum lebar di sana.
Ia mendapati senyumnya tak akan dengan mudah luntur kala kepalanya terus-menerus mengingat apa yang dilakukannya dan Haechan di dalam mobil. Ya, kilasan adegan ciuman mereka.
Tertawa kecil kala kembali mengingat reaksi gadis itu yang mengalungkan kedua lengan indahnya di lehernya, membuatnya tanpa sadar menggigit bibir bawahnya gemas.
"Astaga, gue udah gila." Gumamnya, namun senyumnya masih belum sirna.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam, atau pagi, namun matanya masih menolak untuk terpejam, sementara raganya meraung meminta tolong untuk diistirahatkan.
Entah memang sejak awal ia sudah dikaruniai dengan otak mesum, atau memang baru-baru ini kekonyolan itu menderanya.
Ia bahkan tak mengerti mengapa kepalanya terus-menerus memutar ulang kilas balik adegan ciuman itu, bibirnya bahkan turut mengkhianati kala merongrong ingin merasakan lagi, dan lebih.
Cukup!
Ia tak bisa meneruskan kegilaan ini. Ia harus kembali mendapatkan akal sehatnya sesegera mungkin. Dan dengan itu, ia memutuskan untuk mengguyur kepalanya dengan air dingin dari kucuran shower-nya, berharap kegilaannya malam itu bisa ikut larut ke dalam selokan.
Nyatanya, harapan hanyalah harapan. Bukannya langsung jatuh terlelap seperti yang ia harapkan, kedua matanya malah semakin segar.
Tidak bisa, ia harus berbuat sesuatu. Mungkin segelas susu hangat bisa membantunya rileks dan melupakan pikiran bodohnya. Ia menyebutnya begitu, lantaran di kepalanya ia ingin sekali kembali ke rumah gadisnya, menemuinya, dan kembali memagut bibir lembut berbentuk hati itu. Bodoh, bukan?
Pukul setengah dua pagi, ia melihat jam di layar ponselnya kala ia baru saja menghabiskan dua gelas penuh susu vanilanya. Dan kembali mengerang kala mendapati kantuk tak juga datang, hanya ada perutnya yang terasa kembung.
Mengacak surainya frustasi, kemudian memilih menelungkupkan wajahnya di lipatan lengan di atas meja bar dapurnya. Hingga kemudian ia menyeret langkahnya kembali ke kamar, mendudukkan dirinya di kursi belajarnya, mungkin mencoba memperbaiki susunan skripsinya terdengar lebih bermanfaat, dan berpotensi untuk mengenyahkan pikiran kotor nan laknat itu.
Berhasil? Tentu tidak.
Menyerah, kepalanya terus menampilkan wajah cantik pacarnya, membuat senyumnya mengembang bak auto pilot. Konyol. Ia tak percaya akan mendapati dirinya berakhir menjadi orang konyol seperti saat ini. Sama sekali tak menyangka bahwa gadis yang dulu ia nobatkan menjadi gadis yang paling harus ia hindari di muka bumi ini, kini berubah titel menjadi gadis yang membuatnya tak bisa berhenti tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days (MarkHyuck GS)
FanfictionDalam waktu 30 hari apapun bisa terjadi, bahkan pada sepasang insan yang notabenenya adalah musuh bebuyutan.. kisah Mark Lee dan Kim Haechan yang penuh warna dimulai~ Semi baku // non-baku bxb // gs Haechan gs Jaemin gs Daehwi gs Felix gs MarkHyuck ...