Day 10

2K 250 103
                                    

Mager mulu mau up dari kemarin, padahal udah siap publish udah dari dua hari yang lalu wkwkwk

Awas aja, kalo ga ninggalin jejak 😒
Neoo gentayangin satu² 😝

Udah, langsung aja deh.. biasa banget Neoo tuh ngebacot mulu 😔🙏🏻

Oh iya, nanti di akhir mau ada info (gak) penting, jadi wajib baca sampe akhir yaa 😚😚💚💚

Happy Tummy, Happy Reading!~
(●♡∀♡)

.
.
.
.


Day 10

.
.
.

Kim Haechan, gadis cantik berusia 21 tahun itu tampak tengah memandang jenuh ke sekitar, sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan, setelahnya wajahnya berubah masam.

Bosan. Ia bosan.

Merutuk dalam hati lantaran sering kali terjebak kebosanan. Kemarin ia bosan lantaran hanya berdiam diri di rumah kala Mark dan Ayahnya tak mengizinkannya untuk pergi berkuliah. Namun kini, setelah ia diizinkan untuk kembali menghadiri kelasnya, ia kembali didera bosan.

Kelasnya sudah usai sekitar tiga puluh menit yang lalu, menyisakannya dan Daehwi di dalam kelas yang kosong. Mereka sama-sama tengah menunggu pacar masing-masing.

Namun, sepertinya Dewi Fortuna lebih berpihak pada gadis Lee bersurai ikal itu. Hanya butuh waktu sepuluh menit hingga akhirnya Baejin datang menjemput.

Awalnya keduanya menawarkan untuk pulang bersama, kebetulan hari ini pemuda Bae itu membawa kendaraan roda empatnya, lantaran motornya tengah di-service.

Akan tetapi, Haechan menolak tawaran itu karena sudah lebih dulu berjanji untuk pulang bersama Mark. Pacarnya itu berpesan untuk menunggunya sebentar lantaran tengah menemui Dosen pembimbingnya.

Alhasil sepasang kekasih itu membantunya untuk duduk di salah satu gazebo di taman gedung fakultas mereka, agar Haechan tidak bosan di dalam kelas yang sepi.

Meluruskan kakinya dengan punggung yang sudah bersandar pada pilar penyangga gazebo, lebih baik ia bermain game di ponselnya saja, lumayan mengusir jenuh.

Lima belas menit gadis itu habiskan tanpa sadar, terlarut dalam game dengan tema peperangan itu, hingga tak sadar seseorang sudah duduk di sebelahnya.

"Seru banget, Chan." Tegur pemuda itu membuat Haechan yang tampak fokus pun tersentak kaget.

Menoleh dan mendapati Lucas yang sudah tersenyum hingga menampilkan gusinya, senyum khas seorang Wong Lucas yang membuat Haechan tergila-gila.

Jantungnya berdegup cepat, kala menyadari jarak wajah mereka yang terlalu dekat, membuatnya reflek menarik wajahnya menjauh, namun hal itu tak dapat melunturkan senyum Lucas.

"Eh, kak Lucas. Iya, nih. Lagi battle tadi. Sendiri aja, Kak?"

Lucas terkekeh kecil, tangannya tanpa permisi mengusak gemas surai dark brown itu.

"Harusnya aku yang nanya sama kamu, Chan. Tumben sendiri aja, pacarnya mana? Udah putus, ya?"

Haechan tertawa canggung, berusaha memalingkan wajahnya yang memerah agar tak terlihat pemuda itu.

"Si kakak ngomongnya bisa aja. Ga, ga putus, kok. Kan kak Mark lagi ketemu dospem, emang ga ngomong ke kak Lucas?" Lucas menggeleng, masih dengan senyumnya yang kini berubah simpul, tak selebar sebelumnya.

30 Days (MarkHyuck GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang