Bye guys!
Hi ladies(and gentleman)!
Emmmuachhh!
Happy reading!!◌●●◌
"Lo mau jadi pacar gue?"
Tatapan dari netra hitamnya yang kelam dan intens tersorot bahkan bisa membuat semua wanita menjerit dan tekagum-kagum jika terjebak dalam gelapnya netra yang kelam dan dalam itu.
Namun didetik selanjutnya, pria bermata hitam itu lansung menggelengkan kepala dan menggosok rambut hitam legam yang masih bercucuran tetesan air dengan handuk kecil yang awalnya ia sampirkan dibahu.
"Chessy banget anjir! Apa gara-gara gue kelamaan jomblo?" gumamnya bingung menyimpan jari telunjuknya didagu.
Beberapa lama tenggelam dalam pikirannya, matanya kembali bergerak melihat kearah cermin lalu memandang wajahnya dari pantulan cermin. Hingga Suara decakkan kagum keluar dari mulutnya.
"Ck, gue ganteng gini gak mungkin ditolakkan? So, ngapain gue pusing-pusing mikiran kata-kata buat nembak dia?" tanyanya pada diri sendiri.
Ia menaikkan bahu tak peduli lalu sambil bersenandung pelan berjalan kearah gantungan handuk yang ada didalam kamar mandi, tepat disamping pintu kamar mandi, ia kembali bergumam dikala ia tak sengaja melirik pantulan dirinya di cermin kamar mandi.
"Iyalah! Gak mungkin dia nolak," katanya kembali memerhatikan wajahnya yang menampilkan ekspresi percaya diri dengan senyumannya.
"Tapi... Gimana kalo ditolak?"
Senyumannya luntur saat pikiran negative nya lansung menggerogoti pikirannya, lelaki itu lansung menggelengkan kepala kencang.
"Gak Eris! Lo kan udah nunggu selama ini buat nembak dia, ini saat yang tepat!" gumamnya menyemangati diri sendiri, "Gak deh, masih banyak saat yang tepat. Tapi gak hari ini." lanjutnya tertunduk lesu dan berjalan kearah ranjang dan duduk diatas kasur dengan ponsel ditantannya.
Jarinya bergerak menari-nari diatas layar smartphone itu, hingga jarinya berhenti bergerak saat sebuah foto menarik perhatiannya. Eris terkekeh pelan lalu terdiam, lalu tertawa kembali.
"Cantik,"
gumamnya dengan tangan yang menopang dagunya, telapak tangannya ia simpan tepat didepan bibirnya menyembunyikan senyuman yang ia tampilkan.
Matanya tak berhenti menatap foto wanita yang sedang makan dengan lahapnya. Semakin lama, senyumnya semakin melebar hingga giginya terlihat jelas.
Ya! Eris tersenyum lebar.
"Bisa gila gue Luna!!!" erangnya tertahan mendekatkan layar ponsel miliknya kedepan wajahnya dengan gemas lalu membaringkan dirinya kasar ke kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Kanjeng Mamih
Teen FictionSetelah Lulus SMA dan tinggal di rumah kakek neneknya di Bekasi. Lunaya Qirla Morinta memutuskan untuk kembali ke Bandung, kerumah kedua orang tuanya dan berencana kuliah diuniversitas dekat rumah orang tuanya. Luna tau betul jika orang tuanya mempu...