[58]Reyhan Day

329 52 2
                                    

Disini malem, malem gais.
Happy reading!

◌●●◌

"Cepet bilang."

"Apa?" tanya Reyhan dengan tatapan kesal karena Tora terus menyenggol sikutnya yang sedang menyuapkan sesuap nasi.

"Katanya lo mau bilang 'itu'"

"Nanti, beres makan."

"Keburu lupa."

"Emangnya gue elo?"

Tora merasa tertohok dan melanjutkan makannya, pura-pura tak mendengar apa yang tadi Reyhan ucapkan. Mendengar sedikit pembicaraan dua lelaki itu membuat Luna yang sedang fokus mengambil ayam goreng milik Lano teralihkan.

"Bang Rey mau bilang sesuatu?" tanya Luna selepas makan.

Reyhan menoleh pada Luna yang mengambil posisi duduk di sebelahnya, ia masih berada di meja makan sambil memakan buah apel merah, Reyhan mengangguk dengan ragu.

"Iya."

"Mau bilang apa?"

"Jadi--"

"Jadi si Reyhan 2 hari lagi ulang tahun, rencananya dia ngundang kita semua buat datang ke rumahnya, cuman dia shy shy meong buat bilang padahal mah tinggal bilang ya--UMPH!"

"Berisik." ucap Reyhan kesal menyumpal mukut Tora dengan satu buah apel utuh kedalam mulutnya, tak sopan sekali Tora memotong pembicaraannya.

"Jadi..?"

"Iya, gue mau ngundang lo semua ke rumah gue."

"Gue juga dong?"

"Saya?"

"Ikut dong."

Reyhan hanya mengangguk untuk membalas ucapan Lano, Rara dan Hanna yang tiba-tiba sudah duduk di kursi meja makan.

"KYA! Lo ngapain disini?" teriak Luna melihat Hanna yang datang tidak diundang.

"Ngapel lah, malming cuy masa gak akan jalan-jalan? Punya ayang gak?" sombongnya pada Luna.

Luna mendelik, "Adalah, ayang..AYANG GUE MANA?"

Gadis itu lansung berjalan cepat mencari Eris yang menghilang begitu saja setelah makan malam, nafasnya terdengar lega saat melihat sosok pria itu sedang mengeluarkan sepedanya. Luna menghampiri Eris secara diam-diam dan naik ke jok yang ada dibelakang bagian sepeda.

Sepeda Eris sudah di modifikasi menjadi lebih baik, untuk siapa? Ya untuk Luna, bukan untuk kalian. Karena kekasihnya itu menyukai jalan-jalan sore walau mager, sebagai pacar ia tak akan membuatnya tersiksa dengan berdiri di sepeda bagian belakang, bukan?

Eris terkejut karena merasa jok bagian belakangnya terasa berat saat ia akan melajukannya.

"Mau selingkuh ya?"

"Astaghfirullah, kamu ngapain? Bikin kaget tau gak?"

"Enggak, mau kemana?"

Kosan Kanjeng MamihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang