Side Story kedua dimulai!!
Happy reading!◌●●◌
Tring!
Suara bel berbunyi menandakan adanya pelanggan yang membuka pintu untuk masuk atau keluar, ternyata seorang pelanggan pria masuk dan berjalan menuju etalase dimana berbagai makanan terpajang menggoda disana.
Seorang pelayan langsung sigap didepan meja bagian pemesanan, memberikan buku menu dan mempromosikan produk mereka. Bukannya segera memesan, pria itu malah mengedarkan pandangannya ke arah bagian kasir yang bisa terlihat samar-samar bagian dapur juga.
Tak lama memicingkan mata, akhirnya ia menundukkan kepalanya.
"Cheseecake Oreo 2 potong, dibawa pulang ya."
Pelayan itu ikut melihat bagian dapur, bergantian memandangnya bingung lalu mengangguk.
"Ada tambahan?"
Ia menggelengkan kepalanya.
"Baik, totalnya 50 ribu."
Dirogohnya dompet dari dalam saku celana dan mengeluarkan selembar uang berwarna biru dengan nominal 50.000.
Pria itu duduk tak jauh dari kasir untuk menunggu pesanannya. Wajahnya menggambarkan perasaan kecewa, bukan kecewa karena menu atau pelayanannya atau bahkan suasana cafe tersebut, melainkan orang yang ia cari-cari tak menampakkan dirinya.
"Atas nama Lano!"
Lano pun mengerjapkan matanya lalu bangkit dari posisi duduk saat namanya disebutkan.
"Kerja bagus semuanya, 2 bulan berlalu dan usaha kita masih stabil dan saya harap akan terus tetap stabil dan meningkat. Jangan lupa jaga kesehatan semuanya!"
Hanna mengepalkan kedua tangannya ke atas, memberikan semangat untuk para pegawai cafe milik ibunya ini. Moodnya hari ini terasa baik, hingga ia membuka etalase yang berisikan cake, cookies, roti, manisan, permen, dan makanan manis lain sebagainya.
Hanna mengambil sepotong cake coklat dengan guyuran saus dark chocolate. Membungkus untuk dirinya sendiri, dan berjalan keluar dari cafe miliknya.
Sekarang ia harus kemana? Mungkin ia bisa menikmati cake ini di rooftop mall? Itu bukan ide yang buruk, ayo kesana!
Hanna menekan tombol lift menunggunya sebentar sampai pintu lift terbuka dengan sendirinya. Tak berselang lama Hanna sampai pada lantai paling atas mall, ia menenteng tasnya di pundak saat keluar memasuki rooftop mall yang di desain dengan banyak kursi dan meja.
Sepertinya, disana hanya ada dia dan.. seorang pria.
Hanna tak menghiraukannya dan duduk disalah satu kursi, membuka bungkusan cake nya. Semilir angin dan lagu yang berputar di earphone miliknya.
Senyumannya mengembang, ia sedang menikmati hidup sekarang.
Matanya tak sengaja menangkap sesuatu yang menarik, rupanya pria tadi itu sedang melahap 1 potong cake dari cafe miliknya. Ia tersenyum senang, bahkan sepertinya pria itu sudah menghabiskan satu dari 2 bungkus cake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Kanjeng Mamih
Teen FictionSetelah Lulus SMA dan tinggal di rumah kakek neneknya di Bekasi. Lunaya Qirla Morinta memutuskan untuk kembali ke Bandung, kerumah kedua orang tuanya dan berencana kuliah diuniversitas dekat rumah orang tuanya. Luna tau betul jika orang tuanya mempu...