[46]Pertandingan

387 59 1
                                    

Annyeong yorobun!
Tandai jika ada typo ya!
Happy reading!

◌●●

Tuk tuk tuk tuk

Ketukan yang gue ciptakan antara pulpen dan meja kayu terdengar beruntun, kaki gue gak bisa berhenti bergerak gelisah. Mata gue terus melirik arah jam dinding dan jam tangan gue. Berharap waktu cepat berlalu.

Sial sial sial sial sial!

SIALAN KAM--- BIPPP--- BIPPP--- BIPPPPPP!!!

Umpatan terus gue lontarkan didalam hati, gak cukup rasanya kalo cuman ngeluarin jurus bahasa binatang gue doang yang dikeluarin.

Kenapa harus sekarang sih? Bangkek!

Hari ini, hari minggu.

Kalian inget? Ini hari pertandingan bang Eris dan Hanna. Harusnya gue udah disana teriak kesetanan bareng Lano di bangku penonton buat semangatin mereka berdua. Harusnya. But, kenapa sekarang gue harus terjebak di perpustaakaan yang sepi ini dan berhadapan dengan laptop menyala.

Sungguh membagongkan.

Kemaren malem, setelah gue mempersiapkan semua yang gue perlukan buat nonton pertandingan. Suasana hati senang yang gue rasakan lagi meningkat tajam lansung aja turun drastis saat dosen gue tiba-tiba mengirimi gue sebuah pesan. Tentang tugas gue yang sebagian belum dikerjakan selama gue gak kuliah, dan deadline nya itu besok!

Iya, besok! Gak mikir apa tuh dosen, mana dosennya gak bisa ngasih kesempatan gue buat ngumpulin hari setelahnya. Gue bisa aja ngerjain dirumah, tapi gue gak yakin bakal selesai dirumah.

Terlalu banyak godaan. Disini aja susah fokus, apalagi dirumah.

Untungnya bang Eris tanding bagian antara jam dua siang atau jam tiga sore. Gue mengerjakkan awalannya dirumah, tapi semua materinya gak komplit. Alhasil, gue harus ke kampus cuman buat ke perpustakaan demi tugas ini.

"Argh! Sialan." umpat gue kembali saat mengetik huruf typo.

Drrttt-drrtttt

Gue mengangkat telpon, menyelipkannya diantara bahu dan telinga kanan gue. Sedangkan jari gue kembali sibuk mengetik di atas keyboard, mata gue tak berhenti bergerak melihat kata-kata yang terdapat didalam buku dan laptop secara bergantian.

"Apa?"

"Lo mau gue jemput?" tanya Lano dari sebrang sana, gue melirikkan mata ke jam dinding yang ada tepat didepan gue, sengaja gue duduk hadap-hadapan sama jam dinding.

Jam menunjukkan pukul 11.23 siang. Gue mengira-ngira gue bakal selesai kapan dengan tugas gue yang masih banyak.

"Gue gak tau selesai jam berapa, tapi jemput gue."

"Oke."

"Udah mulai?" tanya gue kembali mendengar ritme suara Lano yang tinggi, dan terdengar kebisingan disekitarnya.

"Udah... Em..."

Gue memberhentikkan jari-jemari gue yang sibuk mengetik diatas keyboard laptop, memasang telinga karena suara Lano yang mengecil.

Kosan Kanjeng MamihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang