[61]Real Date

334 50 0
                                    

Hai!
Happy Reading!

◌●●◌

Sesuai ucapannya, Eris mengajak Luna untuk berkencan diakhir pekan. Tentu saja gadis itu senang bukan main, akhirnya sebuah kencan sungguhan.

Bukan ke supermarket ataupun duduk menonton TV, benar-benar sebuah kencan. Karena ini kencan sungguhan, ia pun tak boleh main-main.

Sudah 15 menit ia terduduk dikasurnya dengan rambut yang setengah kering, jongkok didepan lemarinya yang terbuka. Menatap deretan baju yang tergantung, baju itu tidak sedikit tapi entah mengapa Luna selalu merasa ia tak memiliki baju.

"Gue bukan gak ada baju, tapi gue gak ada OOTD."

Ia melihat sebuah dress berwarna abu-abu yang panjangnya hingga betis tergantung di ujung, Luna ambil lalu menempelkan ditumbuhnya dihadapan cermin.

"Lumayan, sebentar."

Ia membuka handuk yang membungkus tubuhnya lalu memakainya, pas sekali hanya pundaknya sekarang terekspos jelas karena hanya memakai seutas tali saja, jadi ia mengambil sebuah cardigan rajut berwarna cream.

Mencobanya lagi, kini decakan kagum keluar dari mulutnya.

"Cakep banget warnanya, suka banget lupa punya dress lucu lucu. Ketauan gak pernah gue beresin nih lemari."

Ia beralih duduk dimeja rias dan sedikit merias dirinya agar terlihat lebih cerah dan fresh, yang paling penting sih keliatan mandi.

Tinggal menambahkan liptint dan voilaaa!!!

Ia memilih untuk berdandan tapi terlihat sama saja, hanya bedanya bulu matanya lebih lentik karena dicapit, memakai beberapa riasan tipis dimata dan blush di pipi.

Rambutnya ia Curly sedikit agar terlihat  bergelombang rapih.

Segini saja sudah cukup untuknya, ia memakai sebuah kalung dan gelang yang jarang ia pakai makanya selalu terlihat baru.

Lagi-lagi ia menghampiri cermin besar dikamarnya dan menarik nafas kencang.

"HAH? GILAAA CAKEP BANGET GUE!! MAU PACARIN DIRI SENDIRI AJA!"

Begitulah reaksinya karena mungkin sudah lama tidak berdandan seperti ini, rasa kaget pun bisa dimaklumi untuk orang yang kerjaannya tidur dirumah layaknya pengangguran.

"Apalagi kalo di giniin.." ia menurunkan sebelah lengan cardigannya ke bawah.

"FUCK! I LOVE ME!" pekiknya memukul cermin itu pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"FUCK! I LOVE ME!" pekiknya memukul cermin itu pelan.

Ia harus mengabadikan momen ini dengan berfoto dulu, hampir saja ia lupa dengan kencannya.

Setelah kenyang berfoto, walau sebenarnya belum puas. Luna memakai sepatu putih lalu membawa tas berwarna senada dengan dress-nya dan membuka pintu kamar setelah berkaca lagi. Mengecek penampilan terakhirnya.

Kosan Kanjeng MamihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang