Hello!
Happy reading!!!◌●●◌
"Bang, gue harus pake baju apa besok?" Tanya Luna menghampiri Bakti setelah selesai makan malam.
"Pake baju yang biasa lo pake keluar aja." balas Bakti enteng, padahal ini hal tersusah yang Luna alami, baginya memilih pakaian untuk bepergian itu sulit seperti memilih tujuan hidup.
"Ntar gue kalo salah tema gimana? Gimana kalo gue pake kebaya?"
"Ngapain lo pake kebaya?"
"Astaghfirullah bang, Ini cuman kiasan. Gue tuh perlu mengwibu dan mengkawaiikan diri."
"Duh, aduh... tanya gugel deh. Gue mules, bye." Pamitnya tiba-tiba meninggalkan Luna yang memasang wajah jengkel, dihentakkan kakinya saat menaiki tangga tanpa menyadari ada seseorang yang mengikutinya dari belakang.
Brak!
Luna terkejut sendiri saat mendengar pintu kamarnya yang ia tutup terlalu keras, "Salahin angin."
Dibukanya lemari bewarna putih berukuran besar, digesernya beberapa baju yang tergantung hendak mencari pakaian yang menarik perhatiannya, namun hasilnya nihil.
"Kenapa gak ada baju sama sekali sih?!" Geramnya kesal.
"Perasaan kamu punya banyak baju, kenapa kaya yang cuman punya dua kaos oblong doang?"
"ALLAHUAKBAR?!" Luna membalikkan badannya saat melihat Eris sudah duduk di ranjangnya sambil bersedekap dada.
"Sejak kapan disini?"
Bukannya menjawab, Eris malah berjalan dan berdiri di samping Luna. Tangannya menarik satu atasan dengan leher panjang, lalu memberikannya pada Luna.
"Kamu gak punya rok di bawah lutut apa? Apa-apaan rok pendek gini? Kamu pedo ya? Ngapain punya rok ukuran bocil, kaya gak ada ukuran biasa aja. Ukuran banyak, jangan asal beli makanya."
"Bang, kalo kamu mau ngomel disini mending balik aja sana, kepala aku pusing. Itu rok Hanna, waktu nginep ketinggalan."
"Gak mau. Kolor siapa ini?" tanya Eris dengan tatapan mencurigakan sambil tangannya mengangkat sebuah celana pendek berwarna kuning cerah.
"ITU BUKAN KOLOR!!! Astaghfirullah..."
"Terus apa?"
"Celana pendek yang aku beli waktu musim panas."
"Di Indonesia adanya kemarau."
"Iya, kemarau."
"Pake rok ini coba," Eris menyodorkan rok panjang span berwarna cream yang nampaknya cocok dengan atasan sebelumnya.
"Kaya tante-tante kantoran." ucap Luna tidak suka.
"Kamu gak mau jadi wanita karir?"
"MAULAH! Plis bang, bukan saatnya ngomongin itu. Aku bingung harus pake baju apa besok..."
Pluk!

KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Kanjeng Mamih
Teen FictionSetelah Lulus SMA dan tinggal di rumah kakek neneknya di Bekasi. Lunaya Qirla Morinta memutuskan untuk kembali ke Bandung, kerumah kedua orang tuanya dan berencana kuliah diuniversitas dekat rumah orang tuanya. Luna tau betul jika orang tuanya mempu...