Typo bertebaran............
"Andai gua kencan bareng Jaemin di sini, auto gua pasti bakal seneng, seneng, seneng, bangettt..." Gumam Ara sambil menatap lurus kedepan.
"Halu lo ketinggian ra." Bisik Ana di telinga Ara. Membuat Ara terlonjak kaget, dan refleks memukul wajah Ana, membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Awss... Sakit anjir!" Ujar Ana sambil meringis kesakitan, ia meraba wajahnya yang terkena pukulan Ara tadi.
Bukan nya Ara meminta maaf, tapi gadis itu malah mencak mencak sendiri.
"Mampus! lo sih pakai segala ngagetin gua, kalau gua mati sebelum ketemu Jaemin gimana?!"
"Halu lo ketinggian girl. " ucap Ana dengan cepat.
"Heh! Kalau Allah udah merencanakan Jaemin buat ketemu gua, pasti bakal terjadi. Gak ada yang gak mungkin." Sahut Ara dengan bijak.
"Iya-in aja deh, biar ustadzah Ara yang comel seneng." Ujar Ana sambil memutarkan bola matanya malas.
"Gitu dong, lo harus ngalah sama yang lebih muda!"
"Giti ding, li hiris ngilih simi ying libih midih!" cibir Ana, membuat Ara yang melihat nya berdecak.
"Udah woy!! Ribut aja lo berdua, ini gua mau nanya? kita kapan turun nya juminten?" Lerai Mita, gadis itu meresa jengah melihat pertengkaran kedua teman nya
"Ya sek—"
"Gua gak ngomong sama lo ya." Sewot Mita memotong ucapan Lintang, membuat gadis itu mengerucutkan bibir nya kesal.
"Ih Mita mah gitu sama Lintang, Lintang gak like lah sama Mita." Ujar Lintang.
"STOP! Diem lo pada, dari pada ribut aja mending kita cari makan." Usul Ara, dan di angguki semangat oleh ketiga nya.
Dan setelah itu ahirnya Ara dan ketiga sahabatnya turun dari mobil dan berjalan menyusuri taman untuk mencari makanan dan tempat makannya yang pas, dan enak untuk mereka.
🍁🍁🍁
"Gays! Kita makan apa nih?" Tanya Ana kepada ketiga sahabatnya itu.
"Eumm... Gimana kalau kita makan sate aja disono." Tunjuk Ara ke arah penjual sate kaki lima yang sedang ramai oleh pengunjung.
Sontak Ana, Mita, dan Lintang mengalihkan pandangan nya kearah penjual sate kaki lima yang di tunjuk oleh Ara itu.
"Boleh tuh! Ayo kita kesana aja, Lintang juga udah lama gak makan sate." Ujar Lintang dengan semangat.
"Kita sih ayo-ayo aja, iya kan na?" Ujar Mita meminta pendapat kepada Ana.
Ana mengangguk, membenarkan ucapan Mita.
"AYOLAH CUM." Seru Ara.
Sementara di lain tempat, seorang cowok tengah mengantri di tempat penjual sate. Orang itu tak henti-henti nya berdecak, kala pembeli di belakangnya selalu saja menyenggol punggungnya ataupun mencoba mendorong nya.
Bugh!
lagi-lagi pembeli yang berada di belakangnya tidak berhenti menyenggol punggungnya.
Karena sudah kelewat kesal, Zayn akhirnya membalikan badan nya menghadap mbak-mbak yang sudah menyenggolnya sedari tadi.
"Maaf mbak, tolong jangan senggol-senggol, bisa tidak?" Tanya Zayn dengan sopan.
Meskipun mbak nya itu sudah menyenggolnya, tapi dia masih mempunyai rasa tidak enak. Apalagi kepada orang yang lebih tua darinya.
"Heh! Bukan salah saya yah! Tuh salahin aja orang yang di belakang saya, yang udah dorong-dorong saya dari tadi." Sewot mbak-mbak itu sambil menatap Zayn sinis.
Ia menggaruk tengkuknya tidak gatal ketika melihat tatapan dari mbaknya, karena tak ingin ada keributan ia pun akhirnya kembali membalikan badannya ke depan.
"Dasar anak zaman sekarang, tidak tau sopan santun sama orang tua." Dumel mbak-mbak itu. Tapi masih terdengar oleh Zayn.
"Kok malah saya yang disalahin? Saya kan tadi udah sopan, malah si mbaknya yang ngegas mulu. Dasar orang tua selalu benar, Ck." Batin Zayn.
Sudah hampir empat menit Zayn mengantri, dan akhir nya giliran ia sekarang yang memesan.
"Pak, saya pengen sate dua puluh tusuk di bungkus ya."ujar Zayn kepada bapak-bapak penjual sate.
"Siap den. Silahkan duduk dulu den." kata bapak-bapak itu, lalu mempersilahkan Zayn untuk duduk terlebih dahulu.
Lantas Zayn pun mengangguk, lalu ia duduk di kursi yang tersedia di warung sate tersebut.
🍁🍁🍁
"Wey mit, cepet elah pesen. Dari tadi kita di selang mulu anjir! Pegel nih kaki gua, bisa-bisa bengkak betis gua huhuhu." Protes Ana dengan heboh, sesekali dia menepuk-nepuk betisnya dengan kipas pink nya itu.
Mita yang sudah kesal pun semakin bertambah kesal.
"Lo bisa diem kagak sih na? Ribut mulu lo, sini lo gantiin gua!"
Nah kan, singa nya Mita sudah keluar. Kalau sudah begini tamatlah riwayat Ana.
"OGAH!" teriak Ana. Ia menatap sahabatnya dengan sebal, sembari menyilangkan tangan nya di depan dada.
Satu kata buat caphter ini.
yuk spam coment sebanyak banyak nya.
see you babay😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu Tampan Pemikat Hati
Teen Fiction"Maksud kamu apa?" "Iya, aku suka sama Bang Cupu Ganteng, Bang Cupu Ganteng mau gak jadi pacar Ara?" "..." "Stop panggil saya Bang Cupu Ganteng!" "Emangnya nama Bang Cupu Ganteng itu siapa? "_Joko? Dayat? Sapri? Udin? atau Rojali?" "Saya tidak puny...