Typo bertebaran.......
"Woy ara!" Teriak Ana, Mita, dan Lintang secara bersamaan.
"Uuhh... Pasti kak Ara malu banget ye kan."
"he'em, kalau gua sih malu banget pastinya."
"Kak Ana cantik banget sih, aku iri."
"Hah?apa lo bilang ? cantik? HELLOW..! Masih cantikan gua kemana kali."
"Heh kutu kuda! Semua cowok juga udah tau kali mana yang cantik dan mana yang burik, kayak lo!"
"BANGSAT BANGET LO!"
" ADEK KELAS JANGAN SOK DEH! GUA SENIOR DISINI!"
Beberapa pasang mata menatap mereka sambil berbisik-bisik, entah memuji, mencaci, atau menghina.
Ara kini meringis malu, ia dengan cepat menyibukkan diri ketika mendengar suara milik sahabatnya, meskipun ia sering berbuat onar tapi ia masih mempunyai urat malu loh, ya meskipun itu hanya sedikit.
Ya memang, sedari tadi pagi gadis itu sudah berada di kantin karena insiden dimana ia bangun kesiangan dan telat, hingga ia berakhir di kantin seorang diri dan di temani siomay dan juga es teh manis.
Ana, Mita, dan Lintang tak menghiraukan tatapan aneh ataupun bisikan setan dari lautan manusia yang sedang menatap mereka saat ini,beberapa tatapan yang berbeda-beda mereka dapatkan. Aneh, sinis, atau pun rasa kagum.
Mereka berjalan menghampiri Ara yang sedang asik memakan makanan nya.
Sesampainya mereka bertiga di hadapan Ara, mereka dengan kompak berkacak pinggang sambil melotot tajam ke arah Ara yang masih anteng dengan minuman es teh nya.
Dahi ara mengerut, ketika ia menyadari ke tiga sahabatnya yg sedang berkacak pinggang dan sambil matanya di pelotot-pelototkan. Bukan nya seram tapi malah membuat Ara heran sendiri.
"Kenapa lo pada? Sakit pinggang? Oh_atau sakit mata?" Tanya Ara sambil mengerjapkan matanya heran.
Pletak!
Kipas berwarna pink kini sudah mendarat dengan mulus ke atas ke pala Ara, membuat Ara meringis sakit.
"Awsh... Napa sih na? Perasaan gua kagak salah apa-apa juga." Gerutu Ara sambil mengelus-elus kepalanya yang sempat di pukul oleh Ana dengan kipasnya itu.
Yaps, yang memukul Ara itu adalah Ana.
Ketiga gadis itu sekarang sudah duduk di meja yang sama yang di tempati oleh Ara.
Ana memandang Ara dengan horor, begitu juga Lintang dan Mita.
"Mulut lo tuh lemes banget gila!" Ujar Ana dengan ketus.
"Iya ih, jangan kayak gitu Ara!" Ujar Lintang dengan nada menegur.
"Ya mau gimana lagi, mulut gua mah udah dari dulu kayak gini juminten." Ujar Ara membela diri.
Ana mendengus. "makanya lo lebaran jangan beli baju, beli aja rem sono markonah!" Ujar Ana sensi.
Mita seketika melotot mendengar ucapan Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu Tampan Pemikat Hati
Novela Juvenil"Maksud kamu apa?" "Iya, aku suka sama Bang Cupu Ganteng, Bang Cupu Ganteng mau gak jadi pacar Ara?" "..." "Stop panggil saya Bang Cupu Ganteng!" "Emangnya nama Bang Cupu Ganteng itu siapa? "_Joko? Dayat? Sapri? Udin? atau Rojali?" "Saya tidak puny...