PART-35

1.4K 51 9
                                    

Typo Bertebaran
.
.
.
.
.


Setelah Ara dan Kenzira hampir seharian berbelanja di mall, kini mereka sudah kembali ke rumah nenek nya.

Tenda-tenda untuk acara pertunangan pun sudah terpasang kokoh di halaman rumah nenek nya. Banyak para pekerja tenda dan para tetangga yang berjalan kesini kemari guna untuk membantu keberlangsungan nya acara.

"Kak Ara." Panggil Kenzira.

Ara yang baru saja akan melangkahkan kakinya kedalam rumah, akhirnya mengurungkan niat, lalu menoleh ke arah adik sepupunya.

"Kenapa?" Tanya Ara dengan kerutan di dahi nya.

"Kakak duluan aja, kenzira mau pulang ke rumah dulu ambil sesuatu hehe." Kenzira cengengesan di tempat

"_Ini belanjaan nya kenzira titip ya, sekalian kenzira malam ini mau nginep di kamar kakak!" Lanjutnya.

Belum sempat Ara menjawab, kenzira sudah berlari terbirit meninggalkan nya seorang diri di depan pintu.

Ngenes sekali hidup nya.

Fyi semua anak kakek dan neneknya itu udah pisah rumah, Tapi kakak dan adik nya Ranti_mamih Ara masih tinggal di sekitaran desa ini, berbeda dengan Ranti yang lebih milih ikut suami ke Jakarta.

Tapi meskipun sudah pisah rumah, tetap rumah neneknya ini tidak akan pernah sepi, karena pasti cucu dan cicitnya akan selalu mampir kerumah untuk sekedar makan dan main.

Sempat terlintas di otak Ara ingin tinggal di Surabaya bersama kakek neneknya, tapi mengingat kembali tingkah si duo algojo membuatnya seketika hilang mood dan mengurungkan niatnya kembali.

Bisa darting dia kalau setiap saat ketemu duo algojo itu.

Setelah berdiam diri cukup lama di depan pintu, Ara pun masuk kedalam rumah neneknya.

Di ruang TV ia melihat kakak nya dan juga abang sepupunya yang bernama Syakir Maulana sedang duduk santai sambil menonton TV.

"Udah pulang dek?" Tanya mas Syakir ketika tiba-tiba saja ada yang duduk di sampingnya.

"Udah mas." Jawab Ara. Ia menyenderkan punggungnya di bahu tegap mas nya itu, sesekali tangan nya ikut mencomot makanan yang ada ditangan Kris Abang nya.

Kris sontak menatap Ara dengan sengit. "Dia mah udah biasa kir, di Jakarta aja dia sering banget belanja, ngabisin uang papi aja." Ujar Kris.

"Apaan sih bang!" Sewot Ara. Ia mendelik tajam ke arah Abang nya.

Kris adalah definisi abang yang tidak mau adik nya diam dengan tenang, bahkan hanya sedetik pun.

"Kalian di rumah selalu kayak gini ya?" Tanya Syakir sambil mengelus rambut Ara.

Dan dengan senang hati Ara menikmatinya, bahkan ia sampai memejamkan matanya saking nikmatnya dielus cogan macam Abang sepupunya.

"Cih manja!" Gumam Kris. Ia sedikit iri dengan Syakir karena bisa bermanja-manja dengan adik nya itu.

"Abang yang sering gangguin Ara mas." Adunya sambil menunjuk ke arah Kris.

Lagi-lagi Syakir mengelus lembut rambut Ara yang sudah tenggelam penuh di dada bidang nya, bahkan parfum yang di pakai Syakir pun menguar di Indra penciuman Ara.

Beda banget kan sama adek nya si Puspita alias si algojo itu.

"Dia sebenarnya pengen dapet perhatian kamu Ra." Ujar Syakir.

Kris menatap tajam ke arah Syakir.

"Masa sih?" Ara mendongakkan kepalanya menatap wajah Syakir yang juga tengah menatapnya.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang