PART-52

477 23 0
                                    

Typo Bertebaran.....
.
.
.
.
.

Masih setia nunggu?

Absen dulu gak sih?
___________________________

"Lin, gua ngerti perasaan suka itu berhak semua orang miliki, Lo berhak suka sama cowok gua, tapi cukup suka, gak lebih. Karena posisinya saat ini Zayn itu pacar gua, dan Lo tau itu. Bahkan Lo sendiri tahu usaha gua buat dapetin Zayn itu gimana, parahnya Lo malah biarin perasaan Lo buat berkembang? Gak habis pikir gua, Lo gak ada sedikit pun perasaan gak enak sama gua karena udah suka sama cowok gua Lin? Liat, bahkan kita kayak gini cuma gara-gara masalah ini loh Lin," kata Ara berusaha memberi pengertian.

Lintang mengepalkan kedua tangannya, kilatan kebencian itu kini terpancar di kedua bola matanya, rupanya mereka sudah merencanakan ini? Mempermalukannya, seolah dia manusia paling bersalah disini.

Kini semua kebohongannya sudah terbongkar, topengnya tidak lagi berguna saat ini, harus kah mereka melihat bagaimana Lintang yang asli?

"Owh... Kalian udah tahu ternyata, gimana ya, aku emang suka sama Zayn, suka banget malah." Lintang terkekeh geli, baru setelah itu dia melanjutkan kembali ucapannya.

"Jadi sayang banget kalau harus berhenti suka sama dia, gimana dong?" Lanjutnya sambil menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan mengejek.

Dan Lintang puas melihat wajah Ana yang tersulut emosi.

"Maksud Lo apa, hah?" Ana tersulut emosi, ia hampir saja beranjak ketempat Lintang, namun Ara dengan cepat mencegahnya, menenangkan gadis itu yang mudah sekali tersulut emosinya.

"Calm down girls, kenapa pada tegang sih." Lintang terkekeh mengejek, ia mengaduk-aduk minumannya yang tinggal setengah, lalu meminumnya dengan santai.

"Karena kalian udah tahu semuanya, berarti aku gak perlu lagi dong buat pura-pura gak suka sama Zayn di depan kalian," kata Lintang sambil tersenyum miring.

Ara mendengus pelan, dalam hati ia berteriak ZAYN SUKANYA SAMA GUE, BUKAN SAMA LO, PERCUMA LO MAU NEMPEL-NEMPEL KEK ULAT BULU GAK BAKAL MEMPAN!! Cih, Lintang kira setelah dia mengatakan itu, ia akan merasa terancam? NGGAK YA!

Bukan kah, pemenangnya akan tetap seseorang yang dicintai?

"Coba aja, gua gak yakin Zayn bakal respon Lo," balas Ara sambil tersenyum mengejek.

"Tuh denger apa kata pacarnya," sindir Ana pada Lintang.

"Udah lah Lin, jelas-jelas Zayn sukanya sama Ara, bukan sama Lo, percuma Lo kayak gini," ujar Mita mulai merasa jengah dengan semuanya.

Tangan Lintang mengepal erat hingga kukunya memutih, emosinya semakin tidak terkendali, hingga pada akhirnya rasa dendam itu benar-benar telah menguasai dirinya.

Dengan emosi yang menguap, Lintang berdiri dari duduknya, menatap ketiga gadis dihadapannya dengan berang, lalu tatapannya beralih pada Ara, menatap Ara dengan tatapan penuh kebencian.

"Hari ini kamu bisa aja tersenyum, dan tertawa tanpa beban, tapi siapa tahu besoknya kamu bakal nangis sejadi-jadinya,"

"Itu kan yang sering orang tua bilang sama anaknya," ucap Lintang setengah berbisik, lalu detik berikutnya tersenyum miring.

Setelah mengucapkan itu, Lintang pun menyambar tasnya, lalu pergi meninggalkan cafe.

"Sial!" Ara mengumpat, lalu meminum minumannya dengan rakus. Capek juga ternyata.

"Setelah ini gua yakin, Lintang gak mungkin cuma tinggal diam, pasti dia bakal ngelakuin sesuatu," ujar Mita sembari menatap Ara dengan tatapan seriusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang