PART-49

1.6K 35 3
                                    

Typo Bertebaran
.
.
.
.
.

_________________________________

"Kirain gua Lo pura-pura sakit Beib." Ujar Ana, ia meringis ketika mendapatkan keadaan Ara yang sedang berbaring.

Melirik ke sebuah meja, ternyata disana ada bekas bungkusan nasi goreng yang belum sempat di rapihkan.

Seperti nya Ara baru saja selesai sarapan.

"Kali ini gua sakit beneran ya enak aja!" Ara menyahut dengan nada sinis. Tidak terima dengan tuduhan yang di lontarkan oleh sahabat nya.

Sambil membuang bekas makanan itu kedalam tempat sampah yang tersedia disana, Ana tertawa, "anggap aja Allah lagi ngabulin omongan Lo itu." Balas Ana.

Ara mendelik mendengar hal itu, amit-amit pokoknya.

"Magh Lo kambuh lagi?" Tanya Mita pada Ara.

"Iya kayaknya, ulu hati gua soalnya perih banget, ngalahin orang yang lagi patah hati." Balas Ara sambil memegang dadanya dramatis.

"Eh iya, kenapa Lo berdua pada datang kesini? Bukannya masih ada jam ketiga?" Tanya Ara menatap bingung kedua sahabat nya yang kini malah tengah duduk santai di kursi yang sudah di sediakan disana lengkap dengan mejanya.

"Sebagai sahabat yang baik, kita harus jagain Lo dengan sepenuh hati kita." Jawab Ana sambil tersenyum manis, saking manisnya kedua matanya sampai menyipit, padahal Ana sendiri bukan keturunan China atau Tionghoa, dia asli Indonesia, tapi entah kenapa matanya terlihat sipit dibandingkan ketiga sahabatnya.

"Musyrik gua kalau percaya sama Lo." Ujar Ara dengan pedas.

Ana menatap sebal sahabatnya, sedangkan Mita yang disampaikannya malah tertawa terbahak.

"Lo lagi ada masalah sama Zayn Ra?" Tiba-tiba Mita bertanya setelah mengecek ponselnya. Lalu Ia menatap sahabatnya guna menunggu jawaban.

Ara yang di tanya seperti itu mendadak menjadi gugup, tanpa sadar dia meraih air minum yang tersedia di nakas lalu meneguknya, kentara sekali kalau ia sedang gugup.

"Serius Lo?" Tanya Ana dengan wajah terkejutnya, ia menuntut Mita guna menjelaskan ucapannya tadi.

"Gak tahu, tanya aja Sono ke si Ara." Jawab Mita. Membuat Ana seketika langsung memusatkan perhatiannya kepada Ara.

"Apa?" Tanya nya sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Lo lagi slek sama bang Zayn Ganteng Lo?"

"Ck, gak usah manggil dia kayak gitu!" Seru Ara dengan kesal. Posesif dikit sama pacar gak papa kan?

"Gua kan cuma kasih umpama anjing!" Balas Ana ikut kesal.

"Intinya sama aja!" Ana hanya memutar bola matanya malas mendengar kekeuhan Ara.

"Gak usah ngalihin topik deh, tinggal jawab iya atau nggak susah amat." Ujar Mita pedas.

Ara melotot tidak terima mendengar tuduhan dari sahabat nya itu, siapa juga yang ngalihin topik.

"Cuma masalah kecil." Ujar Ara akhirnya memberitahu.

Mita dan Ana memicingkan matanya, rasanya mereka sedikit tak percaya dengan omongan Ara, cukup guru mereka saja yang bisa dibohongi oleh Ara ketika ingin berniat membolos, Mita dan Ana jangan sampai.

"Ngibul ya Lo?" Ujar Ana merasa tak percaya sambil menunjuk ke arah Ara.

"Ngapain gua bohong sama Lo, dapat duit nggak, eh tapi gua mau nanya serius sama kalian." Ara membenarkan posisi duduknya, lalu menatap kedu sahabatnya yang berada di sofa dengan serius.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang