PART-32

1.5K 65 5
                                    

Typo Bertebaran
.
.
.
.

Cuaca di pagi hari ini nampak sangat cerah, bahkan masih pagi pun terlihat seperti sudah siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca di pagi hari ini nampak sangat cerah, bahkan masih pagi pun terlihat seperti sudah siang. Ara menuruni anak tangga, ia menghampiri meja makan yang sudah ada mamih, papih dan Abang nya yang sedang menikmati sarapan paginya.

"Eh anak gadis mamih udah bangun." Ujar Ranti ketika menyadari anaknya sudah berada di meja makan.

"Selamat pagi." Sapa Ara sambil tersenyum cerah.

"Pagi sayang." Jawab mereka serempak.

"Ara mau Sarapan pakai apa sayang?" Tanya Ranti pada Ara.

"Ara sarapan di kantin aja deh mih." Tolak Ara dengan cepat. Ia langsung meraih tangan mamih, papih dan terakhir tangan Abang nya untuk ia kecup.

Ranti nampak bingung dengan tingkah anaknya saat ini.

" Lho, lho, kan masih pagi sayang, masih ada waktu buat sarapan. Ngapain kamu buru-buru gini."

"Nanti ajalah mih, Ara lagi males makan, Ara duluan ya, assalamualaikum!" Seru Ara, lalu dia dengan cepat berlari meninggalkan ruangan makan. Lebih tepatnya menghindari amukan sang mamih tercinta.

"WOY DEK! KAMU NGGAK MAU BARENG SAMA ABANG?!!" Teriak Kris, tapi sepertinya teriakan Kris tak di indahkan oleh gadis itu.

"Anak itu!" Ranti menggelengkan kepalanya lelah.

***

"Baik anak-anak, karena belum istirahat sudah berbunyi, ibu akhiri pelajaran hari ini. Wassalamu'alaikum. "

"Waalaikumsalam." Balas mereka serentak.

Setelah anak-anak membalas salam nya, Buk Lisa keluar dari ruangan kelas XII IPS 1.

Ara mengalihkan pandangannya ke arah Zayn sambil tersenyum lebar.

"Bang Zayn Ganteng mau ke kantin bareng? " Tanya Ara berniat mengajak Cowok itu.

"Saya bareng Adit dan Kevan. Kamu duluan aja, nanti saya nyusul. " Jawab Zayn tanpa menatap ke arah Ara. Cowok itu fokus membereskan alat tulisnya ke dalam tas.

Mendengar jawaban dari Zayn, Ara pun bersorak senang. Tak menyangka akan respon yang di berikan oleh cowok itu.

"Ra! Ayok ke kantin! " Seru Ana di ambang pintu bersama Lintang, dan Mita.

"Gass." Sahut Ara.

Setelahnya mereka berempat melenggang pergi meninggalkan kelas menuju kantin dengan riang.

Ketika mereka menginjakkan kakinya di Koridor kelas XII MIPA 2, tiba-tiba dari arah belakang seseorang memanggil salah satu dari ke empat gadis itu, sehingga membuat keempatnya menoleh ke asal suara tersebut.

Cupu Tampan Pemikat HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang